Demangan, Sambi, Boyolali (07,08)
Beternak kelinci merupkan sesuatu yang sangat menjajikan karena memiliki peluang yang besar, siklus reproduksinya yang cepat dan mudahnya dalam perawatan menjadikan kelinci sebagai salah satu hewan budidaya yang menguntungkan. Demangan desa kelinci merupakan bentuk ketahanan pangan dari desa sendiri pasca pandemi covid – 19, hal tersebut yang melatarbelakangi adanya kelinci di desa, serta pemanfaatan dari setiap bagian dari kelinci tersebut. Kelinci merupakan hewan yang memiliki kebiasaan banyak minum dan banyak mengkonsumsi tanaman hijau sehingga mengakibatkan tingginya kadar nitrogen dalam urin kelinci. Maka dari itu kita bisa memanfaatkan hal lain dari kelinci yaitu urin nya sebagai pupuk organik.
Pembuatan pupuk organik cair dari urin kelinci dilakukan oleh, Reehan Putra Perdana yang merupakan salah satu mahasiswa yang tergabung dalam TIM II KKN UNDIP 2021/2022, sebagai wujud pelaksanaan program desa kelinci di Desa Demangan. Proses pelaksanan program dimulai dari pengumpulan urin kelinci kemudian dilakukan fermentasi setelah urin terkumpul dengan cukup. Fermentasi urine kelinci ini cukup mudah yaitu dengan mencampurkan urine kelinci dengan EM4 dan molase dengan takaran yang sudah ditentukan. Setelah semua tercampur, simpan ditempat sejuk hindari dari sinar matahari langsung. Cara ini memerlukan waktu 7 hari penyimpanan, setelah disimpan selama 7 hari atau lebih pupuk organik cair sudah bisa digunakan dengan ciri aroma tidak pesing lagi tetapi sudah mirip dengan aroma tape. Hanya dengan pengolahan sederhana, urine kelinci dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman. Pupuk organik dari urine dan kotoran kelinci bermanfaat untuk mengembalikan kesuburan tanah yang hilang akibat penggunaan pupuk kimia.
Proses pembuatan pupuk organik cair ini sekaligus memberikan edukasi kepada warga desa yang akan menjalankan program desa kelinci. Kegiatan ini berjalan dengan lancar, menjadi wawasan dan ilmu bagi warga peternak kelinci yang bisa langsung dipraktekkan di kandang mereka.
“Pembuatannya mudah juga memiliki banyak manfaat besar bagi tumbuhan, kedepan pupuk ini agak kami gunakan dan juga kami sosialisasikan ke petani desa yang lainnya”, ujar salah satu warga peternak kelinci.
Penulis: Reehan Putra Perdana
DPL : Dr. Khairul Anam S.Si., M.Si
Reehan Putra Perdana
21120119130047