Terinspirasi dari banyak tulisan tentang eksekusi mati bandar narkoba yang di lakukan tadi malam serta pro kontra tentang hukuman mati saya ingin sedikit menulis apa yang ada di benak saya.
Seperti kata orang bahwa Lahir,Hidup,Mati serta Jodoh itu di tangan Tuhan hanya cara,waktu dan tempatnya saja yang berbeda beda.
Berdasarkan pengumuman Kejaksaan Agung yang akan melakukan eksekusi mati tahap ke 2 terhadap 10 narapidana kasus narkoba http://nasional.kompas.com/read/2015/04/24/18315551/Ini.10.Terpidana.yang.Akan.Dieksekusi.Mati.Bagian.2. kemudian susut menjadi 9 orang dan pada akhirnya pelaksananannya hanya 8 0rang http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2015/04/150428_eksekusi_pelaksanaan saya mempunyai kesimpulan bahwa:
Hukuman / Vonis mati jika di lihat dari sisi keyakinan bukanlah sesuatu yang merebut hak hidup seseorang, karena hukuman mati / Vonis mati hanyalah rencana manusia yang bisa di rubah Tuhan dalam waktu sekejap.Contoh dalam kasus ini Merry Jane yang eksekusinya tertunda bahkan ke depannya bisa saja bebas.
Hidup manusia hanya bisa di rebut oleh Tuhan sendiri sebagai pemilik hidup manusia.
Pemerintah dan aparat penegak hukum sebagai pelaksana hanyalah kepanjangan tangan Tuhan.
Jadi kembali pada pepatah "siapa menanam akan menuai, siapa berbuat pasti akan menanggung akibatnya".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H