ketika adzan mulai berkumandang dari corong corong pengeras suara ingin menjadi juara..
inikah maghrib?
sementara seorang imam berdiri sendirian..
dilafazkannya Fatihah perlahan seolah huruf huruf itu terlalu berharga untuk lepas dari lidah yang mulai tua..
tapi ia berdiri sendirian..
tak ada yang meng'amin'i khusyuk Fatihahnya..
lalu lutut yang gemetar itu menjadi penyangga ruku'nya..
ini tentang pengakuan atas sebuah Kemuliaan..
milikNya..
bahwa ia sendiri hina, itu sudah lama difahaminya..
dan ini lah maghrib kesekian yang dinikmatinya sendirian..
di sebuah mushola kecil di sudut jalan..
(310511-maghrib:bersama seseorang)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI