Malang -- Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilur Rosyad berlokasi di dusun Gasek, Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Berdirinya ponpen ini berawal dari adanya tanah wakaf seluas 2000 m2 yang dilimpahkan kepada Yayasan Sabilur Rosyad. Tepatnya pada tahun 2001, ponpes ini diresmikan sebagai fasilitas untuk kegiatan ibadah dan pembelajaran bagi santri dan masyarakat sekitar. Selain itu, Ponpes ini juga dilengkapi dengan asrama putra dan asrama putri. Ponpes ini diasuh oleh Bapak KH. Marzuki Mustamar, KH. Abdul Aziz Husein, dan KH. Murtadlo Amin. Ponpes ini juga dilengkapi dengan empat tingkatan pendidikan formal, yaitu: Taman Kanak-kanak/ TK plus Sabilur Rosyad, SD plus Sabilur Rosyad, SMP plus Sabilur Rosyad, dan SMK plus Sabilur Rosyad. Adapun fasilitas penunjang kegiatan di Ponpes ini, antara lain: Masjid, asrama santri, kantor, asrama pengasuh, dapur, gedung sekolah, lapangan, koperasi santri, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, gudang, kamarmandi/wc, dan klinik kesehatan. Dan Program Ekstrakurikuler untuk meningkatkan kompetensi para santri, antara lain: kajian kitab kuning (kitab salaf), pembinaan tahfidz dan tilawatil Al-quran, latihan berpidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Arab), berbahasa Arab dan Inggris dalam kesehariannya, diskusi dan penelitian ilmiah, Pramuka, kegiatan olahraga, seni drumband, qasidah, hadrah, seni beladiri, tahfidul Quran, Jurnalistik dan publisttik, serta pengembangan exacta (lab. Skill), serta keterampilan wirausaha.
Pada dua poin terakhir kegiatan ekstrakurikuler di ponpes Sabilur Rosyad, mendapatkan perhatian khusus dari tim pengusul proposal ini. Hasil kajian dan observasi tim menemukan bahwa terdapat 25 orang santri yang memiliki minat dan bakat di bidang otomotif. Mereka memiliki hobi pada kendaraan roda dua atau sepeda motor. Mereka sudah memasuki usia produktif. Usia produktif berpengaruh pada tingkat kesejahteraan seseorang apabila dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni. Oleh karena itu, mereka perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Apalagi track record pesantren sejak dulu sangat baik, karena telah menyumbangkan banyak bibit unggul terutama dalam dunia pendidikan. Lebih lanjut lagi, potensi tersebut apabila difasilitasi maka dapat menjadi peluang yang dapat meningkatkan nilai produktivitas mereka.
Jadi, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan santri-santri tersebut maka dibutuhkan program pelatihan. "Pada tahun 2021 kami menjadi volunteer yang bersedia menjadi fasilitator atau bahkan melatih secara langsung" Ucap ketua Pengabdian. Kebutuhan ini bersifat mendesak, karena di usia produktif ini mereka akan segera terjun ke masyarakat dan dunia kerja. Maka pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan work skill-nya. Work skill sangat membantu seseorang untuk mempersiapkan diri terjun ke dunia kerja. Lanjut beliau, "Di tahun 2022, kami melanjutkan program tersebut dengan optimalisasi technical skill. Hal ini diperlukan para santri agar dapat mendirikan usaha secara mandiri sekaligus sebagai rintisan program bisnis di pondok pesantren tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H