Mohon tunggu...
Redha Wahyu Pradana
Redha Wahyu Pradana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya bukan penulis ataupun pujangga. saya hanya menuliskan apa yang mengganjal di dada..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Pagi

13 Mei 2016   00:29 Diperbarui: 13 Mei 2016   00:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan tanya kenapa aku begini

Terpenjara dalam gelap berselimut sepi

Dimana secangkir kopi?

Ah iya, akan coba kucari di dalam mimpi

Dingin menggelayut manja menikam nurani

Ingin segera kupergi

Berjalan riang dibawah jingga mentari

Tapi itu hanya lamunan yang tak pasti

Menemaniku menanti pagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun