untukmu yang terpisah ruang dan waktu
bahasa kalbuku lembut melantunkan doa untukmu
melelui tetes embun yang jatuh malu-malu
melalui bisik angin pagi yang menemani lelapmu
selalu ada hujan yang menggantikan tangisku
menyuburkan rindu-rindu yang membelenggu
ribuan kilometer yang menyekat ragaku
takkan mampu memenjarakan rasa cintaku
hujan selalu mengiringi tangisku
dinginnya merajam syaraf-syaraf rindu
di persimpangan jalan itu aku menunggu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!