sejarah Indonesia, tokoh -- tokoh perempuan memang tidak terlalu mencolok. Hal ini karena budaya patriarki yang masih terus beranak pinak sehingga peran perempuan agak disepelekan. Namun itu tidak berarti kita tidak mempunyai tokoh -- tokoh perempuan yang berpengaruh yang turut mengukir sejarah bangsa Indonesia. sebut saja R. A. Kartini dan Megawati Soekarnoputri.Â
DalamDua tokoh perempuan ini berhasil melawan kuatnya dominasi kaum pria di bidang pendidikan dan politik. Kartini menjadi pelopor pendidikan bagi kaum perempuan dan Megawati menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia.
Kisah perjuangan Kartini dan Megawati ini dapat dibaca dalam buku Perempuan -- Perempuan Pengukir Sejarah yang ditulis oleh Mulyono Atmosiswartoputra. Buku setebal 327 halaman itu tidak saja memuat kisah keduanya tetapi juga 16 tokoh perempuan lain yang memiliki peran dan pengaruh dalam sejarah bangsa kita.Â
Kisah -- kisah ini awalnya adalah tulisan -- tulisan lepas penulis di facebook dan di blog kemudian dikumpulkan dan diterbitkan oleh  Bhuana Ilmu Populer menjadi sebuah buku.
Tokoh perempuan pertama yang diceritakan dalam buku ini adalah Ratu Sima. Dia adalah ratu dari kerajaan Kalingga yang hidup pada tahun 674. Diceritakan bahwa selama Ratu Sima memerintah negerinya terkenal makmur dan aman dari gangguan pencuri atau penyamun. Rakyatnya pun tidak ada yang berani melanggar hak dan kewajiban masing -- masing.Â
Hal ini karena Ratu Sima sangat tegas dan adil dalam memerintah, dia tidak pandang bulu dalam memberikan hukuman bagi orang yang bersalah meskipun itu putranya sendiri. Kemudian berturut -- turut penulis mengisahkan perjuangan Ratu Kerajaan Majapahit Tribhuanatunggadewi Jayawisnuwhardani, Ratu Kalinyamat, Laksamana Keumalahayati, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Pacut Baren, Tengku Fakinah, Siti Walidah, Maria Walanda Maramis, R. A. Kartini, Opu Daeng Risaju, Siti Manggopoh, Inggit Ginarsih, H.R. Rasuna Said, S. K. Trimurti, Siti Hartinah Soeharto dan yang terakhir Megawati Soekarnoputri.
Tokoh -- tokoh perempuan ini menurut penulis adalah perempuan -- perempuan tangguh yang cukup terkenal akan kegarangan dan peranannya dalam masyarakat. Mereka berkompetisi di dunia yang kala itu masih didominasi oleh kekuatan pria. Megawati Soekarnoputri misalnya digambarkan sebagai tokoh perempuan kuat yang berani melawan.Â
Dia melawan rezim Orde Baru yang selalu ingin menjegal langkahnya. Dia melawan Soejardi yang merebut kursi kepemimpinan partai PDI darinya dan dia juga harus melawan orang- orang yang menghembuskan isu "haram presiden perempuan". Perlawanan Megawati itu akhirnya membuahkan hasil. Dia ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia  setelah Gus Dur dilengserkan dari jabatannya.
Kekurangan buku ini adalah masih banyak tokoh -- tokoh perempuan pengukir sejarah lain yang belum ditampilkan. Sebut saja Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Fatmawati dan lain -- lain. Padahal jika mau menelusuri sejarah, mereka juga punya andil  yang cukup besar dalam sejarah Indonesia.Â
Sebagai contoh Fatmawati, dia dikenal sebagai ibu negara pertama dan sekaligus penjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Â
Namun secara keseluruhan buku ini adalah buku yang menarik. Buku yang berisi sejarah keberhasilan perempuan Indonesia untuk tampil sejajar dengan kaum laki -- laki.Â