Pada kasus lain, banyak suami lebih sibuk mencari nafkah bagi keluarga dan meninggalkan istri berhari -- hari dan bahkan berbulan -- bulan di rumah sendirian bergumul dengan persoalan rumah tangga dan mengasuh anak -- anak.Â
Mereka mengirimkan sejumlah besar uang sebagai bentuk cinta dan kehadirannya dalam keluarga. Mereka mengabaikan kehadirannya sebagai suami yang memberikan kasih sayang dan perlindungan secara fisik bagi istri serta menjadi sumber cinta dan kekuatan bagi anak -- anak.Â
Alhasil banyak rumah tangga menjadi retak dan berada di ujung perceraian serta anak -- anak jatuh dalam pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba dan bahkan bunuh diri.Â
Hal ini saya kira selaras dengan apa yang disampaikan Paus Fransiskus dalam pesan yang bertajuk "Datang dan lihatlah" dalam rangka Hari Komunikasi Sedunia ke -- 55.Â
Di dalam pesan itu Paus menyampaikan bahwa kita perlu bergerak, pergi melihat sendiri, tinggal bersama orang -- orang, mendengarkan kisah mereka dan mengumpulkan pelbagai pendapat atas realita yang akanselalu mengejutkan kita dalam beberapa aspek.Â
Pesan paus ini secara eksplisit mengundang kita untuk hadir secara fisik di tengah -- tengah keluarga kita, tetangga kita dan masyarakat secara luas, untuk melihat secara langsung apa yang sedang terjadi, mendengarkan apa yang mereka sampaikan, merasakan apa yang mereka alami dan kemudian memberikan apa yang mereka butuhkan.Â
Tanpa kehadiran secara riil kita bisa saja mendapatkan informasi yang salah, lalu jatuh dalam kesesatan berpikir, mengambilkan keputusan yang salah dan memberikan apa yang tidak dibutuhkan orang lain.Â
Paus juga mengatakan: "Dalam komunikasi tidak ada yang bisa sepenuhnya menggantikan "melihat" secara pribadi. Beberapa hal hanya dapat dipelajari dengan mengalami.Â
Kita tidak berkomunikasi hanya dengan kata -- kata, tetapi dengan mata, dengan nada suara, dan dengan gerakan". Melalui perkataan ini Paus mau mengingatkan kita bahwa kehadiran secara nyata di hadapan orang lain adalah bentuk komunikasi yang paling efektif dan tidak bisa digantikan dengan apa pun baik itu uang, makanan, telepon maupun internet sekalipun.Â
Dengan kehadiran, kita tidak saja mendapatkan informasi secara jujur karena melibatkan seluruh indera kita saat berbicara dengan orang lain, tetapi pada saat yang sama kehadiran kita adalah sebuah perhatian dan cinta untuk mereka.Â
Karena itu, sebagai orang tua dan suami kita tidak bisa mewakilkan kehadiran kita dalam ruang interaksi dengan istri dan anak -- anak hanya sebatas memberikan uang dan materi.Â