Mohon tunggu...
REDEMPTUS UKAT
REDEMPTUS UKAT Mohon Tunggu... Lainnya - Relawan Literasi

Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam kasih (1kor. 16:14)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banjir Bandang dan Banjir Perhatian untuk NTT

15 April 2021   14:13 Diperbarui: 15 April 2021   14:36 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paduan Suara Vocalista Bella pada saat menyalurkan bantuan kepada warga di Desa Tasain, Kabupaten Belu yang terdampak banjir bandang. (dok. Vina Gato)

Tahun ini merupakan tahun yang sangat berat untuk Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain harus babak belur dilanda pandemi covid-19 yang meruntuhkan kesehatan dan ekonomi masyarakat, NTT juga harus pasrah diporak-porandakan oleh Badai Seroja yang ganas. Badai ini tidak saja berupa angin kencang tetapi juga berupa curah hujan tinggi di seluruh wilayah NTT yang akhirnya menyebabkan banjir bandang di sejumlah kabupaten dan kota. Kabupaten dan kota itu antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, dan Kabupaten Alor. Selanjutnya, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir bandang yang melanda NTT kali ini merupakan bencana alam dengan dampak paling besar dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan catatan BNPB pada tanggal 12 April 2021, ada 179 orang meninggal dunia, 45 orang masih dinyatakan hilang, 268 orang luka -- luka, dan 7462 orang mengungsi ke tempat yang aman. Sedangkan kerugian materil yang tercatat sejauh ini 57.040 rumah terdampak (16.608 rusak berat, 10.381 rusak sedang, 33.183 rusak ringan), 4.767 rumah terendam, 1.652 fasilitas umum terdampak dan 5 jembatan putus.

Dampak banjir bandang yang besar ini ternyata menyedot perhatian publik di tanah air. Banjir perhatian pun mengalir tiada henti sejak awal bencana sampai hari ini. Dalam waktu singkat sesudah bencana media -- media sosial dipenuhi video dan foto banjir bandang serta angin kencang, tagar #pray for NTT dan selebaran penggalangan dana untuk korban banjir. Kecuali media -- media mainstream yang kala itu masih sibuk meliput pernikahan Atta -- Aurel yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Banjir perhatian itu datang dari berbagai pihak mulai dari masyarakat, artis, sampai pemerintah.

  • Perhatian dari Masyarakat

Bak gayung bersambut, komunitas -- komunitas masyarakat baik di dalam Propinsi NTT maupun di berbagai daerah lain di luar NTT mulai melakukan aksi -- aksi sosial untuk korban banjir. Untuk korban banjir Malaka misalnya, perhatian terbesar datang dari kabupaten tetangga, Kabupaten Belu. Organisasi masyarakat (ormas), organisasi pemuda (OMK dan lain -- lain), komunitas -- komunitas dan seluruh masyarakat Belu secara spontan menggalang dana dan sumbangan berupa sembako, pakaian layak pakai, obat -- obatan, selimut, peralatan mandi dan perabot rumah tangga untuk korban banjir Malaka.

Selain masyarakat yang ada di dekat dengan wilayah terdampak aksi sosial juga datang dari orang -- orang NTT diaspora yang ada berbagai daerah di Indonesia dan di luar negeri. Aksi ini umumnya digawangi oleh mahasiswa dan para pekerja dari NTT yang ada di berbagai daerah di tanah air. Misalnya, Pemuda  Adonara Batam, Diaspora Flotim Jabodetabek, Ikaflora Bandung, Elemen Bali Peduli NTT dan komunitas Buku bagi NTT . Komunitas Buku bagi NTT sendiri sejak mengetahui adanya banjir bandang yang terjadi di NTT, mereka mulai menggalang dana di berbagai daerah di Indonesia dan di luar negeri (pekerja migran Indonesia di Hongkong). Untuk pekerja migran di Hongkong saja berhasil mengumpulkan dana kurang lebih 28 juta rupiah khusus untuk korban banjir di NTT.

  • Perhatian dari Artis

Mengetahui adanya bencana banjir bandang yang menimpa NTT beberapa artis ternama di Indonesia turut menggalang dana untuk korban banjir. Artis -- artis itu antara lain Rachel Vennya, Raffi Ahmad, Marion Jola, Ernest Prakarsa, Reza Rahardian, Kunto Aji, Rizky Billard, Andien dan Raisa Andriana. Di antara artis -- artis ini upaya yang diraih oleh Rachel Vennya cukup mengejutkan. Dalam semalam menggalang dana untuk korban banjir, ia berhasil mengumpulkan total dana sebesar satu miliar rupiah padahal ia hanya menargetkan donasi sebesar 500 juta rupiah.

  • Perhatian dari Pemerintah

Pada saat awal bencana melanda NTT, Pemerintah pusat sempat dihujani kritik karena Presiden Joko Widodo  menghadiri acara pernikahan Atta -- Aurel. Banyak pihak saat itu menilai presiden tidak peduli pada nasib rakyat kecil dan lebih memilih mengikuti acara nikahan artis. Namun pada tanggal 5 April 2021, Presiden Joko Widodo menepis berbagai tanggapan miring tersebut dan mengucapkan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut. Tak hanya itu ia juga memerintahkan Kepala BNPB, BASARNAS, Menteri Sosial, Menteri PUPR, Panglima TNI dan Kapolri untuk secara cepat melakukan evakuasi dan menangani korban bencana.

Selain membuat pernyataan di media, Presiden Joko Widodo juga berkunjung ke daerah -- daerah di NTT yang mengalami dampak terparah dari bencana banjir bandang. Daerah -- daerah itu antara lain Pulau Adorana di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata. Kehadiran Presiden Joko Widodo ini, bagi masyarakat yang terdampak bagai oase di tengah padang pasir. Joko Widodo sendiri pada saat turun dari helicopter di pulau Adonara sempat berurai air mata melihat kondisi masyarakat yang sangat memprihatinkan.

Untuk itu melalui BNPB pemerintah akan membantu memperbaiki segala fasilitas dan rumah -- rumah warga yang rusak. Khusus untuk perumahan pemerintah akan memberi bantuan 50 juta rupiah untuk rumah yang rusak parah, 25 juta rupiah untuk rumah yang rusak sedang dan 10 juta rupiah untuk rumah yang rusak ringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun