Mohon tunggu...
Bria Redem
Bria Redem Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

cerdik seperti ular, tulus seperti merpati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sedikit tapi Pasti: Belajar Menikmati Proses dari Filosofi Kaizen

11 Oktober 2023   08:25 Diperbarui: 11 Oktober 2023   08:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hai sobat pembaca. Kali ini ada hal menarik yang ingin saya bahas yaitu prinsip hidup atau biasa disebut filosofi hidup. Lalu apa itu filosofi hidup? Filosofi hidup adalah kerangka pandang atau pendekatan yang seseorang pilih untuk memandu cara mereka menjalani kehidupan, mengambil keputusan, dan memberikan arti pada pengalaman mereka. Filosofi hidup ataupun prinsip hidup lahir dari krisis untuk menyelesaikan krisis itu sendiri. Secara singkat dapat dikatakan bahwa filosofi hidup lahir dari krisis demi krisis itu sendiri. Apakah kamu sendiri mempunyai prinsip atau filosofi hidup yang kamu jadikan pegangan untuk menghadapi krisis hidupmu? Nah, belakangan ini serang ramai juga dibicarakan tentang filosofi hidup masyarakat Jepang yaitu Kaizen. Buat yang baru tahu tentang Kaizen kali ini akan saya ulas bagaimana filosofi ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Kaizen merupakan  filosofi Jepang yang berfokus pada perbaikan berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, produktivitas, dan kualitas. Prinsip hidup Kaizen melibatkan pendekatan berikut:

1.Peningkatan Berkelanjutan. Ini merupakan pendekatan yang mengusahakan agar terus-menerus mencari cara untuk meningkatkan diri, pekerjaan, atau proses yang ada. Ini bisa melibatkan perbaikan kecil yang konsisten seiring waktu. Kekonsistenan dijadikan kebiasaan dari perubahan yang kecil namun dapat berdampak besar. Ini seperti pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

2.Keterlibatan Semua Pihak. Dari kekonsistenan tadi kemudian mempengaruhi kebiasaan masyarakat dan Kaizen menjadi pendorong semua orang, dari tingkat bawah hingga tingkat atas dalam suatu organisasi, untuk terlibat dalam proses perbaikan. 

3.Pikirkan Kecil. Filosofi Ini terfokus pada perbaikan kecil sehari-hari daripada mencoba untuk mengubah semuanya dalam satu langkah besar. Filosofi ini memang mengarahkan agar kita menikmati proses. Perubahan dalam sekali kerja dapat saja dilakukan tetapi bagi kebiasaan sehari-hari, dapat menjadi sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Misalnya kamu ini seorang pecandu rokok. Sehari bisa 2-3 bungkus. Nah, menurut filosofi Kaizen yang perlu kamu lakukan bukan langsung sekali berhenti merokok tapi turunin jumlah rokok yang kamu hisap dalam sehari misalkan dari yang awalnya sehari 2 bungkus bisa kamu turunin jumlahnya jadi 1 bungkus 6 batang. Kemudian turunin lagi sehari jadi sebungkus. Kemudian turunin lagi jadi 9 batang dalam sehari. Yang pasti filosofi ini sangat mengapresiasi perubahan kecil untuk keluar dari kebiasaan buruk kamu.

4.Evaluasi dan Pengukuran. Nah, evaluasi setelah melakukan perbaikan kecil merupakan hal yang tak terlupakan. Mengukur hasil dari perubahan yang diterapkan dan terus mengevaluasi apakah perbaikan tersebut efektif. Layaknya evaluasi seusai kegiatan dilaksanakan. 

5.Eliminasi Pemborosan. Mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan dalam proses, termasuk pemborosan waktu, sumber daya, atau tenaga kerja.  Misalnya tugas yang seharusnya dapat kamu selesaikan dalam waktu satu hari, tetapi kamu selesaikan dalam waktu 3 hari. Kaizen menolak semua bentuk pemborosan yang tidak perlu dilakukan. 

6.Sikap Terbuka Terhadap Perubahan. Bersikap terbuka terhadap perubahan dan beradaptasi dengan kondisi yang terus berubah. Keterbukaan diri untuk melakukan dan bahkan menerima perubahan merupakan hal yang juga penting dalam filosofi Kaizen.

Nah, kira-kira ini yang dapat saya bagikan tentang filosofi hidup masyarakat Jepang yaitu Kaizen. Filosofi ini tidak hanya berlaku dalam konteks pekerjaan, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai perbaikan berkelanjutan. Bagaimana, apakah filosofi ini menarik untuk dijadikan senjata untuk melawan krisis hidup kamu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun