Mohon tunggu...
Reddy Riantory
Reddy Riantory Mohon Tunggu... -

Pelajar seumur hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Yang Salah dengan Bangsa Ini adalah Komunikasi?!

3 Juli 2012   01:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"KOMUNIKASI" !??

Apaan tuh??? Terus terang penulis sendiri masih bingung karena penulis bukan ahli komunikasi, bukan profesor komunikasi dan tidak mempelajari ilmu komunikasi secara khusus. Penulis hanya berusaha untuk mencoba dan belajar memahaminya dengan cara-cara yang didapat di “jalan”. Dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis pada seluruh ahli-ahli serta para pakar komunikasi, mohon koreksi jika ada kesalahan dari penulis. Penulis mencoba menyampaikannya dengan bahasa “kampung” yang penulis pahami.

Pengertian Komunikasi secara umum menurut Om “en.wiki” adalah begini "Communication is the exchange of thoughts, messages, or information, as by speech, visuals, signals, writing, or behavior." , terus Om “id.wiki” bilang begini "Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain."

Dari pengertian tersebut, jika dikaitkan dengan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dimuka bumi ini beserta makhluk-makhluk dan benda-benda lainnya, jelas sekali bahwa komunikasi itu adalah suatu hal sangat penting, umumnya bagi seluruh penghuni alam semesta, agar setiap lini kehidupan dapat berjalan dengan baik.

Dalam proses komunikasi ada beberapa komponen/bagian yang berkaitan dan penting untuk tercapainya komunikasi yang baik yaitu, “Sender”, “Message”, “Channel”, “Receiver”, “Feedback”, dan “Protokol”.

Komunikasi terjadi tidak hanya sebatas antar individu manusia, atau hanya antar lembaga, antar negara, atau antar kelompok/bagian saja, namun komunikasi juga terjadi dan seharusnya berjalan dengan baik antar penghuni alam semesta yang lainnya meskipun beda jenis, beda wujud, beda dimensi atau beda bentuk/hal lainnya.

Contohnya komunikasi antara alam dengan manusia, berbeda wujudnya namun komunikasi itu berlangsung dengan bahasa khusus, jika manusia membabat gundul hutan-hutan di dataran tinggi, sama halnya manusia berkomunikasi "Hei alam, datangkan banjir yang besar yah" kemudian alam pun akan menjawab "Siap bos!! segera dilaksanakan" lantas alam pun mengirimkan banjir kepada manusia. Atau misalnya alam yang berkomunikasi dengan manusia, alam bilang begini "Hei manusia gue bawa awan yang banyak airnya neh,.. siap-siap yah", manusia akan merespon "Oke lam gue udah siapin payung kok, selokan juga udah gue bikin bersih tanpa sampah. Loe kasih air tuh kebon-kebon dan sawah-sawah gue yah".

Namun saat ini, pada zaman sekarang ini banyak terjadi komunikasi yang salah dan gagal atau yang sengaja dibikin salah, makanya banyak dan semakin bermunculan permasalahan yang kian “amburadul”. Kalau kita perhatikan dengan seksama, penyebab hal tersebut terjadi tidak terlepas dari peran komunikasi itu sendiri, karena komunikasi yang baik dan yang akan berjalan dengan baik itu tergantung dari cara dan pemahaman dari masing-masing pihak yang berkomunikasi, atau bahasa susahnya "communication depends on our ability to understand one another".

Dengan komunikasi yang baik pula, segala permasalahan tidak selalu hanya bisa diselesaikan dengan uang, tidak selalu hanya bisa diselesaikan dengan perang, tidak selalu hanya bisa diselesaikan dengan penindasan dan pemaksaan, there’s always another way.

Misalnya kita berada dalam suatu lingkungan yang jauh dari rumah kita dan kita sedang dalam kondisi kehausan, itu adalah suatu permasalahan, dan jawaban dari permasalahan tersebut adalah air. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan air tersebut.

Cara pertama, keluarkan uang dari dompet anda terus beli air di toko terdekat, permasalahan selesai.

Cara kedua, kunjungi rumah penduduk yang terdekat, ketuk pintu rumahnya, ucapkan salam, dan sampaikan dengan bahasa yang baik dan sopan bahwa anda sedang kehausan dan meminta segelas air minum (seandainya anda tidak diberi air minum oleh penghuni rumah tersebut, ulangi langkah tersebut pada rumah yang lain, jika berulang kali masih tidak diberi air, berarti anda bukan berada dilingkungan makhluk yang disebut manusia.. hehehe).

Intinya adalah bahwa dengan suatu komunikasi yang baik kita dapat mengatasi masalah-masalah yang muncul.

Kembali ke masalah komunikasi yang “amburadul” tadi, yang saat ini banyak sekali terjadi dimana-mana, diberbagai bidang, diberbagai kelompok, baik dalam wujud dan dimensi yang sama atau pun yang berbeda. Cara berkomunikasinya pun kian unik, mulai dari demo, membakar tubuh sendiri, vandalisme, teror bom, teror telepon, dan masih banyak lagi cara-cara unik dan aneh lainnya. Dan dari sekian banyak cara berkomunikasi tersebut hanya beberapa saja yang dapat berjalan baik, dalam arti “Sender” menyampaikan dengan baik “Message” melalui “Channel” yang tepat, diterima dengan baik oleh “Receiver” dan “Feedback”-nya diterima oleh "Sender" tadi dengan baik kembali.  Well done... :-)

Lantas apa yang menyebabkan banyaknya permasalahan yang belum terselesaikan dan malah memunculkan permasalahan baru saat ini?

Apa yang menyebabkan semua komunikasi yang “amburadul” tersebut terjadi????

Jawabanya, karena “Protokol”-nya tidak jelas dan “amburadul”, karena “Channel”-nya salah dan “amburadul”, sehingga “Message”-nya terus melayang-layang di udara, “amburadul” juga tentunya.

Hal itu juga sekaligus menjawab apa yang menjadi sebab terjadi dan munculnya permasalahan dimana-mana dan di segala bidang tersebut, yang terjadi dan ada di NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG TERCINTA INI.

Ternyata, banyak komunikasi yang “GAK NYAMBUNG” (“Tulaliiit !!”)

Komunikasi pusat dengan daerah "Tulaliiit !!",

Komunikasi pemerintah dengan masyarakat "Tulaliiit !!",

komunikasi guru dengan murid "Tulaliiit !!",

komunikasi alam dengan manusia "Tulaliiit !!",

komunikasi rakyat dengan anggota dewan "Tulaliiit !!",

komunikasi anak dengan orang tua "Tulaliiit !!", dan masih banyak "Tulaliiit !!" lainnya yang terjadi.

Lantas, apakah hal-hal seperti itu akan dibiarkan terus berlangsung?

Mau sampai kapan Bung?!

Mulailah dari sekarang, kepada pihak-pihak yang berkepentingan, AYO!! kita perbaiki “Protokol”-nya!, AYO!! kita perbaiki “Channel”-nya!

Dengan demikian tidak ada lagi “Message” yang melayang-layang di udara, dan antara “Sender” dengan “Receiver” selalu nyambung, “everything is running well”,

dan tidak akan ada "TULALIIIIIT !!"......... #Are u Ready? i'm Reddy!!  :-)

Mohon maaf dan mohon koreksinya jika cara berkomunikasi penulis ada yang salah.

Salam Perjuangan!!!

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun