Mohon tunggu...
wahyu RedDevil
wahyu RedDevil Mohon Tunggu... -

Ian Rush tak layak jadi legenda liverpool.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketagihan Seks Gangguan Mental??

15 Mei 2010   11:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:11 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan ketagihan seks hingga saat ini masih menjadi perdebatan para ahli. Sebagian berpendapat bahwa hal itu terjadi karena seseorang tidak bisa mengontrol libidonya. Namun, sebagian ahli mengatakan bahwa ketagihan seks merupakan bentuk kelainan mental. Para ahli berpendapat, sesuatu yang sifatnya kompulsif dan tidak terbendung bisa membahayakan. Itu sebabnya kecanduan seks, seperti halnya kecanduan minuman keras atau narkoba, perlu mendapatkan penanganan profesional. Akan tetapi, para ahli kesehatan mental tidak setuju bila perilaku kecanduan seks ini dikategorikan sebagai gangguan mental. Oleh karena itu, dalam edisi terbaru Diagnosis and Statistical Manual of Mental Disorder, semacam "kitab suci" para psikiatri, kecanduan seks tidak disebutkan dalam kategori perilaku kecanduan. "Belum banyak bukti empiris untuk menyebut kecanduan seks dalam kategori tersebut," kata Dr Martin P Kafka, profesor psikiatri dari Harvard Medical School. Namun, hal itu ditentang oleh para terapis. "Kami telah menangani kasus kecanduan seks selama lebih dari 20 tahun," kata Douglas Weiss, psikolog dan direktur pusat konseling di Amerika Serikat. Lebih lanjut, Weiss menjelaskan perbedaan antara orang dengan dorongan seks yang besar dan pencandu seks. "Orang yang libidonya tinggi menginginkan adanya hubungan emosional dan menemukan kepuasan setiap kali melakukan hubungan intim. Sementara itu, seorang pencandu seks hanya ingin memuaskan hasratnya. Mereka tidak mencari keintiman, bahkan mereka tidak merasa 'ada' saat melakukannya," paparnya. Menurut Kafka, ada definisi klinis yang harus dipenuhi untuk menyebut perilaku ketagihan seks sebagai sebuah kecanduan, dan hal itu tidak dipenuhi dari perilaku ketagihan seks. Misalnya, orang yang ketagihan seks tidak melakukan hubungan intim untuk mendapatkan efek yang sama, seperti halnya pada pencandu narkoba. Hal itu berbeda dengan pencandu narkoba atau pencandu judi yang tidak memiliki dorongan biologis, seperti makan, tidur, atau berhubungan seks. "Kita semua ingin makan dan ingin melakukan seks. Dengan kata lain, sulit mengatakan sebuah perilaku yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia sebagai sebuah kecanduan," papar Kafka. Dalam ilmu psikiatri, orang yang ketagihan melakukan sesuatu atas dorongan biologis tidak disebut pencandu. Misalnya, orang yang makan secara kompulsif disebut sebagai bulimia, bukan pencandu makan. Itu sebabnya kini sedang dicari kategori baru untuk gangguan hiperseks dalam buku manual diagnosis psikiatri.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun