Bekasi -Â Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Dalam konteks bahasa ilmu bukanlah dituntut melain dipelajari. Jadi ubah bahasa umumnya dari "tuntut" menjadi "pelajari". Berkah bersama di Yayasan Bangun Kemandirian Indonesia Terpadu (YABANGKIT), tepatnya setiap hari ahad jam 09.00 s/d 11.00 WIB.Â
Civitas pemuda Yayasan BANGKIT melaksanakan giat ta'lim bersama adik-adik yatim. Adapun materi yang dibahas adalah tentang agama, seperti Sejarah Kenabian, Aqidah Akhlaq dan Pembelajaran Iqro juga Al-Qur'an.
Tak hanya ilmu agama yang dikaji, melainkan ilmu pengetahuan umum. Seperti, IT (Informasi & Teknologi), Kewirausahaan, serta Keterampilan Seni. Usai mempelajari ilmu, adik-adik yatim Yayasan BANGKIT melaksanakan makan bersama.Â
Menu yang disajikan pun adalah menu sehat (bukan makanan sembarang), diantaranya Bubur Kacang Hijau, Biskuit, Roti, Kue Bolu dan buah-buahan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan Yayasan BANGKIT untuk mengajak belajar sebagai sesama manusia, yang memang hukum mempelajari ilmu adalah wajib.
Bahwasannya Allah telah berfirman:
Wa la taqfu ma laisa laka bihi'ilm, innassam'a walbaara walfu`ada kullu ula`ika kana'an-hu mas`la
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al-Qur'an Surat Al Isra ayat 36)".
Jelas bahwa mempelajari ilmu wajib hukumnya. Karena berbeda antara manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dengan yang tidak. Dengan ilmu membuat manusia bersyukur atas akal yang diberikan oleh Sang Pencipta, begitu pun sebaliknya.Â
Setelah sudah mengetahui bahwa hukum mempelajari ilmu adalah wajib. Maka  Allah Ta'ala berikan orang-orang yang gigih belajar, yaitu kemampuan dan kecerdasan dalam mempelajarinya.
Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari mempelajari ilmu. Selain memahami bidang ilmu yang dipelajari, manusia juga dapat membedakan mana yang benar dan salah, meningkatkan derajatnya, serta menjadi syafa'at (penolong) hingga akhir hayatnya. Karena apabila seseorang mengajarkan ilmu kepada orang lain. Maka orang yang diajarkan pastinya merasa bermanfaat denga ilmu tersebut. Sehingga senantiasa mendo'kan gurunya.