Mohon tunggu...
Redayinta Nala Kaloka
Redayinta Nala Kaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah Mahasiswa D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jerat DIgital: Bagaimana Media Sosial Mengancam Kesejahteraan Mental Remaja

13 Desember 2024   07:10 Diperbarui: 13 Desember 2024   01:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media sosial (Sumber: Humas Indonesia)

Mnurut survei sebanyak 17,95 juta remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi mental dimana seseorang dapat mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan mereka, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitas mereka (WHO, 2019). Pada era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Hampir 90% remaja di Indonesia menggunakan media sosial secara aktif seperti, Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Platform tersebut menawarkan berbagai fitur menarik seperti feed dan stories untuk terhubung dengan teman, berbagi momen dan mengikuti tren terkini. Namun, dibalik kemudahan dan kecanggihannya, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental generasi muda.

Salah satu dampaknya adalah maraknya terjadi cyberbullying atau perundungan di dunia maya. Sekitar 80% remaja dilaporkan menjadi korban cyberbullying di Indonesia. Cyberbullying merupakan suatu tindakan penyerangan terhadap orang tertentu yang dilakukan oleh individu atau kelompok menggunakan teknologi dan alat elektronik sebagai media. Tingginya angka cyberbullying yang dialami oleh remaja memberikan dampak bagi para korban seperti gangguan tidur, gangguan pencernaan, dan kehilangan nafsu makan, sedangkan secara psikologis dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan depresi.

Selain itu munculnya perbandingan sosial yang tidak sehat juga menjadi dampak nyata atas terganggunya kesehatan mental bagi remaja. Paparan terus-menerus terhadap konten ideal di media sosial dapat merusak harga diri remaja, mendorong mereka untuk membandingkan diri dengan standar yang tidak realistis. Perbandingan diri dapat memberikan dampak positif ketika perbandingan tersebut dapat menginspirasi orang lain.

Remaja dapat terpengaruh oleh selebritas dan norma-norma sosial yang tidak selalu positif. Salah satu contohnya adalah fenomena FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut akan tertinggal momen, berita, tren, atau aktivitas tertentu. Hal ini meyebabkan tekanan untuk terlihat sempurna yang dapat mempengaruhi persepsi diri remaja secara negatif serta menyebabkan gangguan kecemasan dan depresi.

Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga saya sadar bahwa dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja bukanlah hal yang remeh. Remaja yang terpapar konten negatif media sosial rentan terlibat dalam perilaku kejahatan, pelecehan atau kekerasan. Media sosial dapat mempengaruhi cara pandang remaja terhadap dirinya sendiri dan orang lain, serta memperburuk interaksi sosial dan keterampilan komunikasi. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini diantaranya yaitu, pendidikan media digital, memperketat regulasi penggunaan media sosial dan dukungan sosial.

Dalam hal ini kita perlu menyadari bahwa media sosial bukanlah musuh, namun bagaimana cara kita menggunakannya. Kita dapat meminimalisir dampak negatif  dan menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan bahagia dengan kesadaran dan upaya bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun