Kebebasan...
Setiap manusia berharap memiliki kebebasan, baik bicara, berpikir, melamun, makan makanan enak, minum minuman enak walau tak bergizi, mencintai, bergerak, bekerja atau apalah. Semuanya berharap bisa memiliki itu, termasuk saya.
Tapi terkadang, ah bukan terkadang, terlalu sering malah, kebebasan itu bukan untuk hal hal yang menyenangkan untuk orang orang yang hanya menginginkan kebebasan kecil seperti contohnya, menonton konser Lady Gaga. Atau mencintai seseorang, karena ditolak orang tua. Tapi berkorupsi ria merupakan suatu kebebasan mutlak, -menurutku-, karena jika korupsi siapa yang akan menangkapmu jika punya banyak uang?
Katakan aku seorang penganut liberalisme sejati. Aku ingin bebas menonton konser Lady Gaga tanpa berpikir dia adalah penganut setan, karena aku mengerti apa itu baik dan apa itu buruk. Bukankah banyak yang mengerti, tapi kenapa harus ditahan tahan? Apakah setiap orang yang menonton Gaga akan menjadi seorang atheis? Kalaupun itu dosa bukankah mereka sendiri yang menanggung dosa? Pada awalnya kan sudah diingatkan kalau itu dosa, kalau mereka mau ya sudah, kenapa mesti repot repot bahkan sampai mengancam menggangu keamanan? Oh ya kembali pada kebebasan bertindak. Bertindak untuk kerusuhan!
Lucu. Hanya seorang Gaga membuat mereka kalang kabut atau kebakaran jenggot? Lalu kenapa setiap orang yang melakukan korupsi tidak pernah di tentang? Apakah korupsi tidak melawan nilai nilai agama? Ataukah dianjurkan? Kenapa hanya sebuah konser mesti ditentang?
Budaya? Budaya yang mana? Kenapa seakan banyak orang yang menutup mata dan tetap bermimpi kalau budaya Indonesia masih tetap sama seperti yang dulu? Budaya Indonesia sudah lama berubah. Atau dengan kata kasarnya, budaya Indonesia itu sudah lama HANCUR!!!! Tapi entah kenapa sebagian orang masih tetap berkata dengan satu alasan BUDAYA. Itu menggelikan. Setiap hal yang berasal dari luar selalu dianggap menghancurkan budaya, lalu bagaimana dengan yang dari dalam.
Bagaimana dengan budaya Indonesia yang masih meminggirkan si miskin dan meninggikan si kaya? Bagaimana dengan budaya AGAMA KTP? Atau yang paling simple, budaya antri Indonesia yang mengerikan? Apakah budaya seperti itu tidak pernah diperbaharui? Kenapa banyak yang tidak mau berkaca, kalau banyak hal bobrok di dalam budaya Indonesia yang perlu diperbaiki daripada memikirkan si Gaga yang nyentrik. Kenapa setiap orang yang punya kekuatan mesti mendikte yang lemah? Kenapa setiap kali ada masalah harus diselesaikan dengan intimidasi sebuah gangguan keamanan? Apakah budaya pertengkaran dan ancaman itu yang mesti dilindungi? Apakah itu orang Indonesia yang berbudaya? Itulah orang orang yang memalukan!!!
Bukankah dalam pelajaran di sekolah juga diajarkan untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, tapi setiap hal yang tak dikehendaki oleh pikirannya selalu disudahi dengan kekerasan. Tidak, aku bukan seorang WNI yang membenci negara kelahiranku sendiri. Aku bangga akan Indonesia yang memiliki banyak ragam, banyak bahasa, banyak hal berbeda. Tapi beberapa gelintir orang telah memberikan kesan yang mengerikan bagi negeri ini. Coba pikirkan baik baik, berita tentang pembatalan konser Gaga menyebar keseluruh dunia, tidak kalau ada masalah dengan promotor di Indonesia aku tidak akan merasa bermasalah, tapi ancaman yang tertulis di berita berita itulah yang mengesalkan. Karena sekarang negeri ini akan terkenal dengan ancamannya. Seperti teroris ya? Kalau kita membuka telinga lebar lebar dan mata memandang jauh, cobalah lihat dan terawang, di luar sana Indonesia itu terkenal karena apa?
Sebentar kupikirkan, kerusuhannya, ketidaktertibannya, kesemrawutannya, korupsinya yang memimpin di Asia Pasifik, atau negara asal para teroris... Ah stop please!
Mengesalkan dan menggelikan. Kenapa harus ditambahkan lagi? Ayolah, Gaga tidak mengajarkanmu untuk bunuh diri kan? Yah walaupun benar, kembali ke kebebasan tadi, kau lah yang bodoh kalau mau bunuh diri. Bukankah para fans hanya ingin melihat Gaga lebih dekat, para fans hanya ingin bersenang senang, bukan datang untuk bunuh diri dan menghancurkan kehidupan mereka yang indah! Dan orang orang yang suka ikut campur itu adalah orang orang yang dalam kehidupan sehari harinyapun sibuk mengedepankan pikirannya diantara orang lain, walaupun itu termasuk keterpaksaan bagi yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H