Hari ini tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu. Jadi inget curhatan teman via whatsapp dan terima kasih untuknya yang telah mengijinkan saya menuangkannya dalam tulisan ini.
Semua orang pasti tahu semua jasa ibu membesarkan anak2xnya. Rasulullah yang pernah ditanya seseorang 'siapa orang yang harus paling saya hormati?', beliau menjawab hingga 3X, Ibumu, Ibumu, Ibumu dan setelah itu ayahmu. Dan inilah ternyata sumber kegalauan seorang teman. Setiap suami berebut menyembah dan berlutut menghormati ibundanya, namun ingatkah kalian para suami? Istri-istrimu adalah juga ibu dari anak-anakmu? Mereka berhak perhatian dan penghormatanmu setelah kalian bersujud di depan ibu dan ayahmu. Istrimu yang berlelah mengandung dan melahirkan putra putrimu, rela bangun tengah malam ketika si kecil menangis sementara kalian masih tidur memeluk guling, istrimu bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan dan keperluan lainnya. Dia berhak ucapan terima kasih dan mungkin kecup lembut di keningnya setelah kamu mencium tangan ibumu, yang juga telah melakukan hal yang sama saat kamu masih kecil. Tak perlu beralasan kalian bukan laki-laki romantis yang akan menghadiahkan bunga, coklat atau puisi. Cukup ucapan terima kasih yang tulus yang kau ucapkan dan kau pancarkan dari mata dan hatimu. Istrimu tidak akan memintamu melakukan lebih dari itu.
Semua hari sangat berarti, tidak perlu menunggu Hari Ibu untuk melakukannya, namun manusia adalah tempatnya lupa karena itu perlu ada satu hari untuk membuatnya lebih spesial dari hari-hari biasanya.
Selamat Hari Ibu untuk para Ibu dan para Istri.
#catatan hati seorang teman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H