Mohon tunggu...
Arvian Yudiatmoko
Arvian Yudiatmoko Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswa dengan banyak pikiran absurd dan random mencoba menyebarluaskan pikiran saya - Trims

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Galau , tak hanya ababil ,orangtua pun juga

6 Juni 2011   13:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:48 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_112414" align="aligncenter" width="352" caption="ibuk gue :*"][/caption] Ge A eL A U ! GALAU ! whahahhahahah :pp kata yg sering gue dengar di berbagai jejaring sosial . Tapi sebenernya artinya apasih ?. Menurut Arvian Yudiatmoko NIM 12100803 dengan tampang diatas rata-rata #eh , galau itu adalah perasaan bimbang , bingung , sedih , takut , kalut ,gelisah,cemas , pokoknya semacam percampuran berbagai perasaan deh. Pertama kali kata "galau" mulai populer pada saat lagunya Titi DJ. Menurut gue, galau itu banyak penyebabnya . Bagi para ababil *gue tegasin ,gue udah bukan ababil, trims* , penyebab kegalauan itu seperti habis diputus pacar , lagi ngejomblo , ada masalah sama pacar atau temen , PR banyak , dll. Bagi gue, galau itu gak ada manfaatnya ! klo kita kerjaannya cuma galau , kapan kita move on nya ?! #cieee *padahal gue juga sering galau*. Kalo ngomongin para ababil galau itu gak bakal ada habis-habisnya. Nah , tulisan ini gue tulis setelah curhat dengan ibuk gue :** (kiss) . Beliau berkata, terkadang orangtua itu juga bisa galau. Tetapi, penyebab kegalauan orangtua itu kebanyakan tentang hal-hal yg lebih penting daripada kegalauanpara ababil. Contohnya, ibuk gue sering galau gara-gara mikirin duit sekolah anak-anaknya *eh malah curhat* , kadang juga kangen gue yg merantau mencari kitab suci *eh mencari ilmu di kota orang ,dll. Jadi, galau ituu tidak hanya menjangkit para ababil saja, para orangtua pun juga sering galau. Galau emang perasaan yang sulit kita tolak , tapi kita tidak boleh berlarut-larut dalam kegalauan. Berhentilah galau, pikirkan pemecahan masalah , dan yang terpenting keep moving on ! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun