Mohon tunggu...
Rebiyyah Salasah
Rebiyyah Salasah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mahasiswa yang ke-maha-an nya dipertanyakan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

"Pengalihan"

29 Mei 2014   01:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini saya membaca blog Raditya Dika dan saya tertarik dengan tulisannya yang membahas kematian. Sebenarnya bukan perihal kematian yang menarik tetapi mengenai distraction, ilusi dan penipuan diri, atau hal semacam itu yang mengingatkan saya pada tulisan saya sebelumnya yang terdapat nasihat untuk "berganti fokus".

Sekilas mungkin mereka (distriction, ilusi dan penipuan diri, berganti fokus) berbeda, tetapi menurut saya pada intinya sama. Semuanya adalah tentang pengalihan agar kita lupa akan sesuatu. Di blog Raditya Dika tertulis Mark Conrad mengatakan, "Kita butuh distraction, kita butuh ilusi dan penipuan-diri, untuk menghindarkan kita terhadap "kenyataan menyakitkan dari hidup". Kenyataan, bahwa apa yang kita punya sekarang hanyalah sementara. Engga ada kekal, engga ada yang selamanya."

Yap, kita tahu bahwa kita semua akan mati, kita semua tahu bahwa hidup ini sementara, dan terkadang hal tersebut membuat kita khawatir, kita khawatir akan kematian, kita takut akan kematian. Maka, kita perlu distraction (atau bisa juga diartikan sebagai selingan), kita perlu ilusi dan penipuan diri, kita perlu berganti fokus. Untuk apa? tentunya untuk menghilangkan kekhawatiran kita atau bahkan ketakutan kita.

Di dunia ini banyak hal yang tidak menyenangkan; hal membuat kita khawatir, gelisah, takut, ataupun sedih, dengan pengalihan tadi, kita sementara akan lupa pada hal yang yang tidak menyenangkan itu. Perhatian kita teralihkan, fokus kita bergeser.

Saat ini saya sedang merasa homesick, dan ini mengganggu sekali dan tidak menyenangkan bagi saya. Mengapa? sebab saya akan merasa sedih. Saya mencoba untuk menyibukkan diri sebagai "pengalihan", setidaknya mengurangi kesedihan saya. Pada intinya, tetap kita tidak boleh terfokus pada apa yang tidak menyenangkan kita, tapi beralihlah, bergeserlah!

Kita bisa membuat "pengalihan-pengaliahan" sendiri. Saya mencoba menyibukkan diri sebagai peralihan, menyibukkan diri dengan apapun baik itu main, futsal, nonton film, jalan-jalan, atau apapun. Apapun bisa menjadi "pengalihan" kita selama itu bisa membuat fokus perhatian kita teralihkan. Semangat

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun