Mohon tunggu...
Rebiyyah Salasah
Rebiyyah Salasah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mahasiswa yang ke-maha-an nya dipertanyakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Zehn

6 November 2016   20:12 Diperbarui: 6 November 2016   21:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratusan hari bukan lagi soal sederhana
Mengapa kala itu bisa menjawab "ya"
Atau mengapa alam bawah sadar tak pernah lupa berkata apa adanya

Ada yang tetap teduh dikala riuh,
yang setia menggenggam dikala muram,
yang selalu ada dikala momen duka dan suka

Ia masuk ke dalam semesta,
berlaga bak hanya ia yang mampu bertahan disana
Berjalan sabar, meniti perlahan tiap langkah penuh tanya
Ada ribuan kupu-kupu, katanya
Diam dan terbang tak tentu arah kemana

Hari ini, ia adalah yang paling mengerti
Entah mengapa marah tak pernah ia beri
Walau terkadang kesal mengisi hari-hari
Kelak aku tau ia yang paling berarti

... meski semuanya pasti berakhir tanpa terkecuali, tapi ternyata cinta melampaui,
 Cinta mengatasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun