Mohon tunggu...
Jessica Amaria Reanante
Jessica Amaria Reanante Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Garuda 5 Ksatria 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Pajak Rokok dan Bea Cukai untuk Penambahan Pembiayaan Kesehatan

21 Agustus 2023   21:24 Diperbarui: 21 Agustus 2023   21:31 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada artikel ini, saya akan membahas pemanfaatan pajak rokok dan bea cukai telah lama menjadi topik perdebatan di berbagai negara, terutama dalam konteks kesehatan masyarakat. Di tengah meningkatnya beban penyakit terkait merokok dan masalah kesehatan yang membutuhkan pembiayaan yang lebih baik, pemanfaatan pendapatan dari pajak rokok dan bea cukai untuk peningkatan pembiayaan kesehatan adalah langkah yang berpotensi memberikan dampak positif secara signifikan. Dalam kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan mengapa pemanfaatan pendapatan tersebut layak untuk dipertimbangkan.

Pajak rokok dan bea cukai dapat menghasilkan pendapatan yang substansial bagi pemerintah. Dengan mengalokasikan sebagian dari pendapatan ini untuk pembiayaan kesehatan, negara dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih baik. Fasilitas medis yang diperbarui, pemberian vaksin, perawatan penyakit kronis, dan program pencegahan penyakit dapat ditingkatkan dengan dana tambahan ini. 

Meningkatnya harga rokok mengakibatkan pajak yang lebih tinggi, orang yang merokok dapat merasa terdorong untuk berhenti. Ini berarti potensi penurunan jumlah perokok, yang pada gilirannya dapat mengurangi beban penyakit yang terkait dengan merokok. Menurunkan jumlah perokok akan secara bertahap mengurangi biaya perawatan kesehatan yang dikeluarkan oleh negara.

Tantangan dalam mengelola pendapatan dari pajak rokok dan bea cukai untuk mengokohkan pembiayaan kesehatan adalah suatu perdebatan yang telah membawa dampak global, menyentuh berbagai negara dengan beragam dinamika masyarakat. Dalam kerangka ini, penting untuk menjauhkan diri dari pandangan sempit dan mendekati solusi yang lebih komprehensif. Di tengah ketidakpastian dan pergulatan antara kepentingan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, perluasan lingkup pemikiran menjadi prinsip utama yang harus diperhatikan.

Adanya kenaikan beban akibat penyakit terkait merokok tidak dapat diabaikan. Penting bagi negara untuk memiliki rencana tanggap yang memungkinkan adaptasi terhadap perubahan dinamika kesehatan masyarakat. Dengan mengalokasikan sebagian dari pendapatan dari pajak rokok dan bea cukai untuk pembiayaan kesehatan, negara dapat memiliki dana cadangan yang dapat digunakan untuk merespons secara efektif lonjakan kasus penyakit yang berkaitan dengan merokok. 

Pemanfaatan pendapatan dari pajak rokok dan bea cukai dapat menjadi langkah menuju kemandirian dalam pembiayaan kesehatan. Dengan mengurangi ketergantungan pada sumber-sumber anggaran lain, negara dapat mengarahkan dana ke sektor kesehatan yang sering kali membutuhkan perhatian lebih. Ini akan memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan kebutuhan kesehatan masyarakat.  

Melalui pendekatan yang cerdas dan terukur, pemanfaatan pendapatan dari pajak rokok dan bea cukai dapat mengarahkan masyarakat pada kesejahteraan bersama. Dengan mengatasi perdebatan yang mungkin timbul, negara memiliki peluang untuk membangun fondasi yang kuat bagi pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan, sambil membantu masyarakat mengadopsi gaya hidup yang lebih baik. Ini adalah saat yang tepat untuk berpikir lebih jauh dan bertindak untuk menjadikan pemanfaatan pendapatan ini sebagai cerminan komitmen terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Pemerintah dapat menggunakan pendapatan dari pajak rokok dan bea cukai untuk mendukung program-program promosi gaya hidup sehat. Kampanye penyuluhan tentang bahaya merokok, promosi aktivitas fisik, dan pendidikan gizi adalah contoh program yang dapat dibiayai dengan pendapatan tersebut. Ini dapat membantu masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.  

Pengutipan:

  1. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (2020). "Temukan Fakta Tentang Tembakau." Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tobacco 
  2. Hana Ross et al. (2019). "Dampak Kenaikan Pajak Eksais pada Harga Tembakau di Ukraina." Pengendalian Tembakau, 28(1), 89-94.
  3. Kelompok Bank Dunia. (2020). "Pajak Tembakau." Diakses dari https://www.worldbank.org/en/programs/tobacco-taxation

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun