Proses pembentukan minyak dan gas bumi ini sangat panjang, memerlukan waktu jutaan tahun, sehingga minyak dan gas bumi dianggap sebagai sumber daya tak terbarukan. Proses pembentukan minyak dan gas bumi terjadi melalui serangkaian proses geologis yang memakan waktu jutaan tahun. Berikut adalah tahapan utama dari proses ini
- Pembentukan Material Organik Minyak dan gas bumi berasal dari sisa-sisa organisme laut, seperti plankton dan alga, yang mati    dan terakumulasi di dasar laut, sungai, atau danau. Organisme-organisme ini terkubur bersama lumpur dan sedimen, membentuk lapisan material organik di dasar
- Penguburan dan Pembentukan Sedimen, Seiring waktu, material organik tersebut terkubur lebih dalam di bawah lapisan-lapisan sedimen yang terus bertambah. Tekanan dari lapisan sedimen yang semakin berat serta suhu yang meningkat menyebabkan material organik ini mengalami perubahan kimia.
- Proses Metagenesi Jika suhu dan tekanan terus meningkat, material akan mengalami tahap metagenesis. Pada tahap ini, hidrokarbon yang tersisa, terutama gas metana, akan terbentuk. Pada suhu ini, minyak akan terurai menjadi gas alam.
- Migrasi, Setelah minyak dan gas bumi terbentuk, mereka mulai bergerak atau bermigrasi ke atas melalui pori-pori batuan yang lebih permeabel. Minyak dan gas cenderung bermigrasi dari batuan induk yang bertekanan tinggi ke daerah dengan tekanan lebih rendah
- Perangkap Minyak dan Gas, Minyak dan gas bumi akhirnya terperangkap dalam lapisan batuan yang tidak permeabel, seperti batuan kapur atau batuan garam, yang dikenal sebagai reservoir. Perangkap ini bisa berupa kubah (dome) atau struktur geologi lainnya yang menahan hidrokarbon di bawah tanah.
- Eksplorasi dan Eksploitasi, Proses akhir adalah eksplorasi, di mana perusahaan minyak dan gas menggunakan teknologi canggih untuk menemukan perangkap-perangkap ini. Setelah ditemukan, mereka akan melakukan pengeboran untuk mengekstraksi minyak dan gas bumi
Kalimantan merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan sumber daya minyak dan gas bumi. Keterdapatan minyak dan gas di Kalimantan tersebar di beberapa cekungan sedimentasi yang produktif. Berikut adalah beberapa area utama yang memiliki cadangan minyak dan gas bumi di Kalimantan:
- Cekungan Kutai (Kalimantan Timur) Lokasinya berada di Kalimantan Timur. Cekungan Kutai merupakan cekungan terbesar dan salah satu yang paling produktif di Indonesia untuk cadangan minyak dan gas bumi. Di area ini terdapat lapangan minyak dan gas seperti Lapangan Mahakam, Tunu, Attaka, dan Bekapai.Â
- Cekungan ini memiliki potensi gas bumi yang sangat besar, sehingga Kalimantan Timur dikenal sebagai penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di Indonesia. Terdapat fasilitas pengolahan gas alam cair (LNG) seperti kilang Bontang di Kalimantan Timur, yang berfungsi untuk mengekspor gas alam ke pasar internasional.
- Cekungan Barito (Kalimantan Selatan) Berlokasi di Kalimantan Selatan. Cekungan Barito dikenal memiliki potensi minyak bumi dan gas, meskipun tidak sebesar Cekungan Kutai. Cekungan ini terbentuk dari endapan sungai dan laut dalam yang kemudian terkubur oleh sedimen.Beberapa lapangan di cekungan ini telah menghasilkan minyak dalam jumlah yang cukup signifikan.Â
- Produksi di wilayah ini biasanya berasal dari formasi-formasi batuan yang mengandung hidrokarbon. Perusahaan minyak dan gas, baik nasional seperti Pertamina maupun internasional, beroperasi di wilayah ini.
- Cekungan Tarakan (Kalimantan Utara) Berlokasi di Kalimantan Utara dan sebagian Kalimantan Timur. Cekungan Tarakan merupakan salah satu wilayah penting untuk produksi minyak dan gas bumi, terutama di bagian laut.Â
- Wilayah ini kaya akan endapan sedimen yang mengandung hidrokarbon. Di wilayah ini terdapat lapangan minyak dan gas seperti Bunyu, Mamburungan, dan Sebatik. Potensi gas di cekungan ini juga cukup besar, sehingga beberapa lapangan gas dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi lokal dan ekspor.
- Cekungan Kutei Melawi (Kalimantan Tengah) Berlokasi di Kalimantan Tengah Cekungan ini masih dalam tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi potensi minyak dan gas bumi. Dibandingkan dengan Cekungan Kutai atau Barito, cekungan ini belum seterkenal wilayah lainnya di Kalimantan.Â
- Beberapa studi dan survei geologi dilakukan untuk mengetahui lebih jauh potensi hidrokarbon di wilayah ini. Potensi gas metana batubara (coal bed methane) juga menjadi salah satu target eksplorasi di wilayah Kalimantan Tengah
Â
Aktivitas penambangan minyak dan gas bumi, meskipun penting untuk memenuhi kebutuhan energi, dapat menyebabkan sejumlah masalah lingkungan dan mencemari aspek geologi di wilayah sekitarnya. Aktivitas penambangan minyak dan gas dapat memberikan dampak signifikan terhadap geologi dan lingkungan sekitarnya.Â