Mohon tunggu...
Agus Martono
Agus Martono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Saya senang dalam menulis dan membaca. Tidak hanya itu saya juga senang dalam membagi ilmu kepada orang-orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak Muda Banjarmasin Ciptakan Solusi Pencegah Stunting

18 November 2023   16:05 Diperbarui: 18 November 2023   16:55 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SMPK Kanaan Banjarmas. Dokpri

Kemendikbudristek melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) menyelenggarakan Program Kompetisi tahunan untuk anak - anak muda di Indonesia yang memiliki keterampilan berpikir kristis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif dalam menyelesaikan permasalahan yang berbasiskan STEM (Science, Technology, Engineering, and Math).

Pada ajang kali ini, siswa asal Banjarmasin bekesempatan mendapatkan juara pada kompetisi tersebut. SMPK Kanaan Banjarmasin berhasil meraih Juara Umum Nasional KIHAJAR STEM 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Hal ini dirai setelah berhasil melewati tahapan final yang dilaksanakan pada 17 November 2023 digedung A Kemendikbudristek, Jakarta.

Marvello Sunny Wijaya, Michael Frederick Sindunata, dan Alfanno Husodo yang merupakan siswa-siswa dari SMPK Kanaan Banjarmasin yang berhasil melaju kebabak Final KIHAJAR STEM 2023 dan meraih juara umum. Ketiganya berhasil meraih gelar juara tersebut dengan projek yang memanfaatkan tanaman Kelakai yang banyak ditemukan didaerah Kalimantan Selatan, untuk dapat mengatasi stunting yang marak terjadi pada populasi anak di Indonesia.

Pada kompetisi tersebut, Ketiga siswa SMPK Kanaan Banjarmasin tersebut memilih tema Ketahanan Pangan dan Gizi didalam KIHAJAR STEM 2023. Dibawah bimbingan Andreas Febri Kris Kurniadi yang merupakan guru dari SMPK Kristen Kanaan, mereka memilih untuk meneliti manfaat dari tanaman lokal 'Kelakai' yang mudah ditemui dan cukup populer diwilayah Banjarmasin.

"Kelakai pun kami pilih menjadi objek penelitian dan bahan yang dibawa untuk mengikuti lomba Kihajar STEM 2023" ujar Andreas.

Diketahui bahwa tanaman Kelakai merupakan jenis paku-pakuan yang bernama lemidi (Stenochlaena palustris) dan dikenal dengan nama kelakai di Kalimantan Tengah. Kelakai banyak ditemukan di pulau Kalimantan dan habitatnya di daerah tanah gambut, air tawar, dan hutan belukar. Kelakai memiliki dua jenis, warna merah dan warna hijau. Dalam melakukan penelitian, Kelakai memiliki kandungan zat besi dan vitamin C yang cukup tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kasus stunting yang marak terjadi di Indonesia.

Andreas menambahkan, "Dari hasil konsultasi bersama dokter gizi, risiko stunting bisa lebih tinggi ketika saat remaja atau perempuan hamil itu kekurangan zat besi. Penelitian kami ini pas dengan isu nasional dan pemda yang sedang fokus mengatasi stunting"

Menurut Andreas, uji coba yang dilakukan sejauh ini hanya untuk mengikuti lomba saja. Tetapi memang ada keinginan untuk melanjutkan penelitian ini hingga mendapat peresmian dan izin dari BPOM, sehingga karya penelitian Marvello, Michael dan Alfanno tidak berhenti ditahap lomba saja. Tetapi terlebih lagi dapat dibawa keluar SMPK Kanaan Banjarmasin dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat yang ada di Indonesia.

"Tujuan kegiatan agar para peserta didik kita mulai terbiasa berpikir kristis, berpikir kreatif, kolaboratif dan mampu berkomunikasi dalam menyelesaikan persoalan - persoalan yang berbasis STEM (Science, Technology, Economy and Mathematics)" ujar Muhammad Hasan Chabibie selaku Kepala Pusdatin Kemendikbudristek

Suharti selaku Sekretaris Jendral Kemendikbud juga menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada siswa-siswa yang telah berprestasi dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan dan serta pemanfaatan teknologi untuk kemudahan masyarakat luas. Apresiasi tersebut  disampaikan melalui pidatonya didalam KIHAJAR STEM 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun