Mohon tunggu...
Sosbud

Sekte dan Doktrin Syi'ah yang Moderat dan Toleran

2 Oktober 2018   09:26 Diperbarui: 2 Oktober 2018   13:41 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

A. pengertian

Menurut bahasa syiah berarti pengikut atau peduduk dan secara terminologis yaitu kaum muslimin dalam bidang spiritual dan keagamaan yang merujuk pada keterunun nabi muhammad SAW, yang di sebut Ahl al-bait. Poin yang sangat penting dalam pembelajaran syiah adalah dalam doktrin syiah  bahwa segala petunjuk dalam agama itu bersumber dari ahl al-bait. Bahwasannya mereka itu menolak petunjuk-petunjuk keagamaan dari para sahabat yang bukan ahl al-bait atau para pengikutnya.

Pengertian bahasa dan terminologis diatas hanya merupakan dasar-dasar yang membedakan antara kelompok syiah dengan kelompok islam yang lainnya. Di dalamnya belum ada hal-hal yang menjelaskan tentang mengenai syiah berikut doktrin-doktrinnya. Meskipun demikian, pengertian diatas merupakan titik tolak penting bagi madzhab syiah dalam menggembangkan dan membangun doktrin-doktrinnya yang meliputi segala aspek kehidupan, seperti imamah, takhiyah, mut'ah dan sebagainya. Mengenai munculnya syiah dalam sejarah syiah terdapat banyak perbedaan pendapat dikalangan para ahli. Menurut Abu Zahra syiah mulai muncul pada masa akhir pemerintah Usman bin Affan kemudian tumbuh dan berkembang pada masa Ali bin Abi Thalib. Adapun menurut Watt, syiah baru benar-benar muncul ketika peperangan berlangsung antara Ali dan Mu'awiyah yang dikenal dengan perang Siffin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan Ali terhadap arbitrase yang ditawarkan muawiyah, pasukan Ali diceritakan terpecah menjadi dua, satu kelompok mendukung sikap ali kelak disebut syiah dan kelompok lain menolak sikap ali, kelak disebut khawarij.

Di kelompok syiah ada yang berpendapat bahwa kemunculan syiah berkaitan dengan masalah pengganti Nabi SAW. Mereka menolak ke khalifahan abu bakar, umar bin khottob, dan usman bin affan dalam pandangan mereka hanya ali bin abi thalib yang berhak menggantikan Nabi Muhammad SAW,saat awal ke nabian keitika Nabi Muhammad SAW, di perintahkan untuk menyampaikan dakwah kepada kerabtnya,yang pertama menerimanya adalah ali bin abi thalib. Nabi mengatakan bahwa orang yang pertama memenuhi ajarannya akan menjadi penerus dan pewarisnya.

Bukti syah nya ali sebagai penulis abi adalah peristiwa Ghadir Khumm. Ketika kembali dari haji terakhir, dalam perjalanan dari mekkah ke madinah , di suatu padang pasir yang bernama Ghadir Khumm.Nabi memilih ali sebagai penggantinya di hadapan ummatnya.ketika nabi wafat dan jasadnya belum di kuburkan keluarga dan sahabatnya yang sibuk mempersiapkan upacara pemakamannya, pengikut ali mendengar kabar kelompok lain yang telah pergi ke masjid saat meninggalnya pemimpin yang tiba -- tiba. Munculah sikap di kalangan kaum muslimin yang menentang ke khalifahan dan menolak kaum mayoritas dalam masalah kepercayaan, dan mereka tetap berpendapat bawa pengganti Nabi dan penguasa keagamaan adalah ali. Sebab utama munculnya syiah terletak pada kenyataan bahwa kemungkinan ini ada dalam wahyu islam sendiri. Para ahli berpegang teguh pada fakta sejarah perpecahan dalam islam yang mulai mencolok di masa pemerintahan usaman bin affan dan memperoleh momentumnya paling kuat pada msa pemerintahan ali bin abi thalib. Pada massa kepemimpinan Al-khulafa Al-rosyidun kelompok syiah sudah ada. Mereka bergerak di bawah permukaan untuk mengajarkan dan menyebarkan doktrin-doktrin syiah kepada masyarakat. Syiah mendapat pengikut yang besar terutama masa dinasti amawiyah. Menurut abu zahra akibat dari perlakuan kasar dan kejam dinasti terhadap ahl al-bait. Setelah kepala husain bin ali di penggal lalu di bawa kehadapan yazit dengan tongkatnya dan yazit memukul kepala cucu nabi yang pada waktu kecilnya sering di cium nabi. Kekejaman ini menyebabkan kaum muslimin tertarik mengikuti mazhab syiah. Selain memperjuangkan ke khalifahan ahl al-bait di hadapan dinasti amawwiyah dan abbasiyah.dalam perjalanan sejarah akhirnya terpecah jadi beberapa sekte antara lain,itsna asyariyah,sabiyah,zaidiyah,dan ghullat.

B. SYIAH ITSNA ASYARIYAH

Istilah ini menjadi dasar akidah antara persoalan iman dalam arti pemimpin religio politik yakni ali yang berhak menjadi khalifah karena kecakapan dan kemulyaan akhlaknya. Konsep ushuluddin mempunyai lima akar yaitu tauhid keadilan nubuwwah, ma'ad, imamah.

C. SYIAH SABIYYAH

Istilah ini memberikan pengertian bahwa sekte syiah hanya mengetahui yaitu ali, hasan,husain,ali zainal abidin,muhammad albakir,jakfar as shodiq, ismail bin jakfar.syarta seorang imam dalam pandangan ini yaitu imam harus dari keturunan ali melalui perkawinan dengan fatimah yang kemudian di kenal dengan ahlul bait,imam harus berdasarkan petunjuk atau nas,imam harus maksum,imam harus di jabat oleh seorang yang paling baik.

D. SYIAH ZAIDIYAH

Sekte ini mengakui zaid bin ali sebagai imam ke lima , putra imam ke empat , ali zainal abidin.syiah zaidiyah merupakan sekte syiah yang moderat.doktrin imamah menurut syiah zaidiyah kaum zaidiyah menolak pandangan yang menyatakan seorang imam yang mewarisi kepemimpinan nabi muhammad SAW nama dan orangnya oleh nabi.seorang imam tidak harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : hal ini mengimplikasikan penolakan atas sistem pewarisan dan kepemimpinan. Memiliki kemampuan yang mengangkat senjata sebagai mempertahankan diri atau menyerang .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun