Mohon tunggu...
Rahmanto Dwi Sasongko
Rahmanto Dwi Sasongko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

End of Thingking Capacity

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Pendidikan Sejarah UHAMKA Adakan Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan di SMAN 88 Jakarta

7 Oktober 2021   06:00 Diperbarui: 7 Oktober 2021   06:48 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perguruan Tinggi merupakan tempat pendidikan yang menyiapkan dan membentuk regenerasi calon penerus bangsa. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah PROF.DR.HAMKA memiliki tujuan untuk membentuk calon tenaga pendidik menjadi pendidik yang professional dan bermutu dalam bersaing di dunia Pendidikan. 

Oleh sebab itu, mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah PROF.DR.HAMKA wajib melakukan program yang bernama Pengenalan Lingkungan Persekolahan 1 (PLP 1). Program PLP 1 memiliki tujuan untuk melakukan pengenalan terhadap kultur sekolah hingga penerapan pembelajaran yang berlangsung. 

Dalam pelaksanaan PLP 1 terdapat 7 mahasiswa semester 5 yang berasal dari Program Studi Pendidikan Sejarah, mahasiswa tersebut terdiri dari Bagus Mikail, Mochammad Alfeno Syam Ma arif, Muhammad Arif Poernomo, Muhammad Ikhsan Muzaki, Rahmanto Dwi Sasongko,Roby Setyadi, dan Nur Isal yang melakukan kegiatan di SMAN 88 Jakarta yang terletak  di jalan Sawo Indah, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Untuk melaksanakan kegiatan PLP 1 tanpa adanya hambatan, sebelum kegiatan tersebut  mahasiswa diberi pembekalan dan sosialiasi, berupa cara melakukan observasi dan melakukan wawancara terhadap kepala sekolah dan guru pamong, serta dibekali kelengkapan administrasi berupa surat ijin dari UPT PLP UHAMKA. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan karena kegiatan ini masih berada di masa transisi pandemic Covid-19.

Drs. Nasib Joko Utomo, MM, Kepala Sekolah SMAN 88 Jakarta (Dokpri)
Drs. Nasib Joko Utomo, MM, Kepala Sekolah SMAN 88 Jakarta (Dokpri)

Dari hasil obervasi dan wawancara bersama kepala sekolah SMAN 88 Jakarta yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa di SMAN 88 Jakarta merupakan sekolah yang menjunjung disiplin yang tinggi. Hal disampaikan oleh bapak Drs. Nasib Joko Utomo, MM selaku kepala sekolah SMAN 88 Jakarta, beliau mengatakan “Pada umumnya perserta didik di sini memiliki karakter yang sangat baik, mereka disiplinnya tinggi dan  mereka tidak terlibat dalam kekerasan seperti tawuran dan bullying”. 

Selain itu, untuk memfasilitasi siswa dan siswi SMAN 88 Jakarta, kegiatan organisasi seperti OSIS dan Ekstrakulikuler masih berjalan selama pandemi berlangsung, walaupun dilakukan secara daring. Dengan begitu organisasi di SMAN 88 Jakarta dapat melakukan regenarasi terhadap peserta didik baru. 

Dalam kegiatan belajar mengajar, SMAN 88 Jakarta menerapkan pembelajaran secara daring mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Platform yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa Goggle Classrom dan Goggle Meet. 

Google Classrom dijadikan sebagai tempat itu membagikan uraian materi berupa video pembelajaran dan modul pembelajaran, tugas individu maupun kelompok serta tempat mengabsen peserta didik. Sedangkan Google Meet dijadikan sebagai media pembelajaran yang menggunakan metode ceramah dan motivasi untuk memantapkan materi yang diberikan di Goggle Classroom.

Dra. Supinah M.Pd, Guru Pendidikan Sejarah SMAN 88 Jakarta (Dokpri)
Dra. Supinah M.Pd, Guru Pendidikan Sejarah SMAN 88 Jakarta (Dokpri)
Ibu Dra. Supinah, M.Pd selaku guru mata pelajaran sejarah menyampaikan “Pembelajaran mengikuti silabus pembelajaran jarak jauh (PJJ), ada beberapa strategi yang digunakan, PJJ kan memiliki keterbatasan waktu. Strategi yang kita digunakan adalah medianya bisa Classroom dengan Google Meet dan Zoom kemudian kita menggunakan video pembelajaran kemudian juga modul, kita juga ada uraian materi yang dishare di Classroom, ada juga kita menggunakan media lain misalnya tugas kelompok juga tugas individu tapi lebih banyak di tugas individu. Tentu kalau metode kita menggunakan ceramah, kita memang banyak menggunakan metode ceramah ketika kita bertemu karena ada media lain yang kita share di classroom. Nah ketika kita ketemu di media ceramah itu, kita gunakan karena untuk memberi motivasi, memantapkan”. Kegiatan PLP 1 yang dilakukan selama 10 hari dari tanggal 24 September hingga 4 Oktober ini sudah memberikan kami sebuah pengalaman  dan gambaran dalam menerapakan metode pembelajaran yang akan kami gunakan di masa yang akan datang.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun