kisah nyata yang dialami salah seorang warga yang bernama Ibu Jumiah, Beralamat didesa durian, kecamatan sungai ambawang, kab Kubu Raya merupakan seorang nenek yang berusia 63 tahun, saat ini beliau tinggal dengan anaknya yang bernama david. beliau sekarang tidak bekerja karena tubuh tuanya sudah tidak mampu lagi untuk mengangkat beban yang berat. beliau hanya bergantung pada anaknya yang sekarang bekerja sebagai pengrajin keranjang yang pendapatannya kadang tidak menentu terkadang Rp 2.000.000 sampai Rp. 3.000.000 tergantung dengan jumlah pesanan yang diterima.
beliau mendapatkan bantuan berupa PKH dengan nominal Rp. 400.000 setiap dua bulan. beliau sangat layak menerima bantuan mengingat beliau tidak memilik penghasilan yang setidaknya dengan adanya bantuan ini dapat menambah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun dengan pendapatan yang diperolehnya sekarang, ia lebih memilih untuk mengalihkan bantuan tersebut kepada anaknya untuk dikelola.
rumah beliau sangatlah sederhana hanya kayu yang beratapkan seng yang ketika hujan datang akan sangatlah berisik dan juga bocor dimana-mana. alat elektronik seperti TV, handphone,, setrika tidak ada. kendaraan bermotor juga tidak ada yang menandakan beliau masih sangat dibawah garis kemiskinan. bahkan tanah yang didirikan rumahnya merupakan tanah wakaf. sangat miris masih ada keadaan miskin yang teramat sangat mengingat kediaman dari beliau tidaklah jauh dari pusat kota.
setelah melihat apa yang terjadi di lapangan, kami merekomendasikan kepada pemerintah diharapkan lebih memperhatikan para masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan, pasti masih banyak masyarakat yang ada diluar sana yang masih miskin, maka dari itu pemerintah diharapkan membuat kebijakan yang jitu dalam mengentas permasalahan kemiskinan ini.
Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Januari-Maret 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H