Di Desa Durian, Dusun Sela, Kecamatan Sungai Ambawang, kami melakukan wawancara dengan salah satu warga yang kurang mampu dan juga penerima program BLT-DD yang bernama bapak David, berusia 38 tahun, beliau sehari-harinya bekerja sebagai pengrajin keranjang angkut yang  mana keranjang tersebut berguna untuk mengangkut sawit ataupun sayuran para petani. beliau memiliki total 8 anggota keluarga tinggal di rumahnya terdiri suami anak dan juga orang tua beliau. pendidikan terakhir yang diampuh beliau adalah SD.
Sejak awal 2023,beliau telah menerima bantuan langsung tunai dari desa sebanyak 3 kali dengan nominal berkisar antara Rp. 600.000 hingga Rp. 900.000, namun setelah itu hingga tahun 2024, bantuan tersebut tidak lagi diterima. Pendapatan total dari pekerjaannya adalah Rp. 3.000.000 yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Rumah tempat tinggalnya terbuat dari kayu dengan ukuran 8x4 meter dan merupakan tanah wakaf makam muslim. Sumber air minum menggunakan Air hujan, sementara untuk mandi menggunakan air sumur. Keluarganya menggunakan gas untuk memasak dan memiliki sedikit peralatan elektronik seperti handphone dan rice cooker. David tidak memiliki kendaraan bermotor dan memiliki sumur pribadi untuk mandi dan mencuci. Selain itu, ia juga tidak memiliki aset tanah.
Itulah Potret kemiskinan yang ada di desa Durian kecamatan Sungai Raya, Kab Kubu RayaI. bisa kita lihat bahwa masih ada warga yang kurang mampu di kubu raya dan sekitarnya. harapannya bahwa warga yang ada dibawah garis kemiskinan ini lebih diperhatikan oleh pemerintah sekitar guna mengurangi tingkat kemiskinan.
Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Januari-Maret 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H