Membaca tulisan kompasianer Mike Reyssent berjudul "Kado Natal dari DPR" kemarin malam yang nangkring di Nilai tertinggi dan Terpopuler pagi ini, membuat saya menggaruk-garuk kepala, padahal kepala saya tidak gatal. Terus terang saya bingung, apa yang ingin disampaikan oleh Mike Reyssent kepada pembaca? Karena isi tulisannya yang panjang dan lebar tersebut sesungguhnya cukup membingungkan.
Langsung saja saya bahas poin-poin yang dibahas oleh Mike Reyssent yang membingungkan saya, dan mudah-mudahan penjelasan saya bisa membuka wawasan kita semua, bahwa menulis panjang-panjang bukan berarti hebat, tapi bisa jadi karena tidak bisa menulis dan menyampaikan pesan melalui tulisan dengan tepat, cepat dan cermat.
1. KPK baru terdiri dari 5 pimpinan, tetapi yang dibahas kekurangan-kekurangannya oleh Mike Reyssent hanya 4 pimpinan baru. 1 pimpinan KPK yaitu Laode Muhammad Syarif sama sekali tidak dibahas.
Tidak dibahas oleh Mike Reyssent apakah berarti Laode M Syarif tidak punya kekurangan sebagai pelengkap tesisnya bahwa ada upaya pelemahan KPK? Atau karena Mike Reyssent tidak punya informasi apapun alias nihil tentang Laode M Syarif. Jika sampai dugaan kedua yang benar, sungguh kasihan sekali, sebab banyak sekali info tentang Laode M Syarif yang bisa digali dan dituliskan di media sosial sebagai bahan pengetahuan untuk kita semua, daripada hanya mengulang-ulang informasi tentang 4 pimpinan lain yang infonya persis sama seperti info di media mainstream lainnya.
2. Mike Reyssent mengatakan "Terpilihnya 5 pimpinan KPK yang baru merupakan sebuah pukulan paling mematikan bagi para pegiat anti koruptor. Dan bisa dibilang adalah kemenangan telak para koruptor."
Kalimat ini sungguh tendensius, prematur dan mengandung hasutan untuk membenci pimpinan KPK yang baru. Seperti kita ketahui bersama, kelima pimpinan terpilih adalah hasil seleksi pansel KPK yang terdiri dari 9 srikandi independen pilihan presiden Jokowi. Delapan orang nominator adalah peraih nilai tertinggi dari berbagai tes dan seleksi, di tambah 2 calon yang sudah lolos seleksi terlebih dahulu, maka kewenangan DPR RI melalui komisi III untuk memfit dan proper test dan memilih 5 pimpinan KPK.
Bukankah peryataan Mike Reyssent di atas berarti meragukan kerja dan kinerja pansel KPK, juga komisi III DPR RI? Saya yakin mike Reyssnt jika disuruh memilih pimpinan KPK, lalu dikritik dan dicap melemahkan KPK dan pro koruptor akan meradang.
3. Hati-hati mengatakan kado natal dari DPR
Kebetulan saja hasil seleksi pimpinan KPK di komisi III DPR RI dan pelantikan di istana negara tanggal 21 desember 2015, waktunya berdekatan dengan hari natal yang jatuh pada tanggal 25 desember 2015. Ini karena deadline masa jabatan pimpinan KPK yang berakhir desember ini.
Karena waktunya berdekatan, saya tidak setuju dengan pernyataan Mike Reyssent yang mengatakan paket pimpinan KpK ini adalah kado natal dari DPR RI.
Ini beberapa alasannya kenapa saya tidak setuju dikatakan sebagai kado natal :