Mohon tunggu...
Rinaldi Pahlevi
Rinaldi Pahlevi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang dan Kompleksitas Hubungan Internasional: Menakar Potensi Perang Dunia III

22 Mei 2024   15:59 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:06 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak dahulu bahkan hingga saat ini, perang tidak pernah lepas dalam sejarah peradaban manusia dengan berbagai bentuk dan jenis peperangan. Perang umumnya disebabkan akibat adanya kompleksitas hubungan baik antar individu, kelompok, dan bangsa sehingga berujung pada suatu konflik dan ketika konflik tersebut dinilai tidak dapat diselesaikan secara damai maka perang dipandang sebagai upaya penyelesaian konflik selanjutnya. Perkembangan dunia dalam berbagai aspek seperti politik, sosial, ekonomi, dan ilmu pengetahuan serta teknologi secara tidak langsung juga turut mempengaruhi sikap dan prilaku manusia pada peristiwa perang. Perang dianggap sebagai perwujudan dari naluri manusia untuk mempertahankan diri atau sesuatu yang telah diraih atau dimiliki dari potensi ancaman manapun. 

Hal tersebut dapat dianggap sebagai pemicu awal terjadinya perebutan dan perluasan kekuasaan dalam upaya untuk meraih dan mempertahankan sesuatu dimana seringkali berujung pada peristiwa perang. Sejak beberapa tahun belakangan ini, kita ketahui bahwa kondisi situasi global semakin tidak menentu disertai tensi politik di berbagai kawasan yang meningkat seiring waktu. Sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah dimana ada konflik antara negara-negara Arab terutama konflik antara Israel dan Palestina yang terus terjadi hingga saat ini. Sedangkan di kawasan Eropa, terjadi perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung selama hampir kurang lebih 2 tahun dan sepertinya masih jauh dari kata tuntas atau damai. 

Bergeser ke wilayah Asia, terdapat konflik berkepanjangan di Laut Cina Selatan yang melibatkan beberapa negara yang saling klaim atas wilayah yang menjadi jalur perairan startegis tersebut di antaranya yang paling memanas adalah China dan Taiwan. Jika melihat lebih luas dan dalam terhadap beberapa konflik yang terjadi tersebut, terdapat hal penting yang turut menjadi perhatian yaitu adanya keterlibatan pihak lain yang mendukung terjadinya konflik atau perang. Sebagai contoh dalam perang antara Rusia dan Ukraina, Ukraina yang didukung penuh oleh aliansi politik dan militer dari negara-negara dari Amerika Utara dan Eropa yaitu North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang pondasi kekuatan utamanya adalah Amerika Serikat. Kemudian sama halnya dengan konflik yang terjadi di Palestina, dimana Amerika Serikat secara jelas memberikan dukungan terhadap agresi yang dilakukan oleh Israel. Sementara Rusia, meskipun tidak ada aliansi yang mendukungnya, beberapa negara tercatat mendukung baik secara eksplisit atau tidak, seperti China dan India. 

Kedua negara itu memang dekat dengan Rusia dimana keduanya aktif melakukan jalinan perdagangan secara kuat. Dengan kondisi demikian artinya, potensi terjadinya perang besar sangat memungkinkan, terlebih Rusia dan Ukraina yang didukung oleh Amerika Serikat, sama-sama memiliki persenjataan nuklir yang mumpuni sehingga dapat meningkatkan risiko eskalasi konflik dengan mempertimbangkan dampak yang mengerikan dari penggunaan senjata nuklir. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut serta melihat pada situasi global saat ini dan ketegangan geopolitik yang masih terus terjadi, adanya kemungkinan terjadinya Perang Dunia III memang ada dengan melihat fakta bahwa Rusia dan China memiliki kesamaan musuh yakni Amerika Serikat dan sekutu. Belum lagi adanya isu konflik regional yang belum terselesaikan seperti di Timur Tengah, Laut Cina Selatan, Semenanjung Koroea dan lainnya, kondisi itu dinilai dapat memberikan pengaruh terhadap kemungkinan terjadinya perang, maka menakar peluang terjadinya perang tersebut terbilang cukup besar namun belum bisa diprediksikan kapan terjadinya perang tersebut. Ditinjau dari definsi, Perang Dunia itu sendiri merupakan konflik militer berskala besar di seluruh dunia setelah Perang Dunia I dan II dengan asumsi bahwa perang tersebut akan melampaui perang dunia sebelumnya baik dalam lingkup dan dampak destruktif. Berkaca pada sejarah pada perang dunia sebelumnya, perang atau pertempuran terfokus di Eropa dan Asia Pasifik mengingat di lokasi tersebut ketegangan konflik bermula. Hal serupa juga mungkin terjadi apabila terjadi Perang Dunia III, yang kemudian akan berdampak luas di seluruh dunia dengan berbagai aliansi kekuatan militer yang terbentuk. 

Referensi

Thamrin, Suyono. 2024. Bahan Ajar Mata Kuliah Sejarah Perang: Perang Dunia II (Pasifik): Peperangan Laut. Universitas Pertahanan. Jakarta https://www.cnbcindonesia.com/news/20230308132217-4-419933/tanda-perang dunia-3-makin-jelas-bumi-di-ambang-kehancuran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun