Maka dari itu, kalau kita mau mencapai visi Indonesia Emas 2045, kita perlu menghilangkan high-cost economy. Pemusnahan ini hanya dapat dilakukan dengan menciptakan institusi publik yang inklusif. Artinya, institusi-institusi publik yang melayani masyarakat sebagai wealth creators. Pelayanan itu harus efisien, non-discriminatory, dan bebas dari pungli. Jika tidak, bangsa kita pasti mengalami kemunduran. Persis seperti yang terjadi di India pada era Permit Raj (1947-1990)Â atau Peru sebelum Alberto Fujimori.
Jadi, mau Indonesia menjadi negara maju? Sosok Pak RT Bolot menjadi peringatan satiris bagi kita semua. Jangan sampai institusi publik kita dipenuhi oleh birokrat macam Beliau, atau malah menjadi seperti Beliau. Budeg, rakus, dan bermuka dua.
SUMBER
youtube.com. Diakses pada 29 Desember 2019.
youtube.com. Diakses pada 29 Desember 2019.
Disclaimer:Â Tulisan ini sudah terbit di laman Qureta penulis.
Link: qureta.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H