Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media Sosial, Wadah Persatuan Zaman Now [Bagian I]

26 November 2018   11:23 Diperbarui: 26 November 2018   12:17 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : 123rf.com

Konten yang sering dipertukarkan tersebut adalah tulisan pendek yang disebut status, gambar, video, dan berbagai media lainnya yang diunggah oleh individu zaman now di akun media sosial mereka, dan mereka mengunggahnya dengan alasan. Konten yang diunggah tersebut memiliki pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh masing-masing individu zaman now kepada orang lain.

Pesan tersebut bisa berupa ungkapan ekspresi diri, penyampaian sumber informasi, mengabarkan momen penting, sampai promosi brand pribadi. Lalu, bagaimana penggunaan media sosial dengan pertukaran informasi yang bersifat individual bisa menjadi sebuah wadah?

Penggunaan media sosial bisa menjadi sebuah wadah ketika pertukaran informasi individu terjadi dalam skala besar, di mana banyak individu zaman now yang terlibat di dalamnya. Individu zaman now dapat diibaratkan sebagai atom, yang melalui dorongan interaksi media sosial mengikatkan dirinya dengan individu-individu zaman now lainnya dan mengisi wadah tersebut. Lama kelamaan, wadah tersebut akan terisi oleh generasi zaman now yang saling berinteraksi secara intensif satu sama lain.

Namun, interaksi intensif tersebut dapat menciptakan berbagai outcome, baik positif dan negatif. Media sosial bisa menjadi wadah pemecah belah, namun dia juga bisa menjadi wadah persatuan. 

Lalu, bagaimana penggunaan media sosial sebagai wadah persatuan? Mari kita uraikan penggunaan tersebut dalam dua bagian besar. Pertama, media sosial harus digunakan sebagai sebuah tempat di mana individu zaman now bisa menyatakan eksistensi masing-masing sebagai manusia ciptaan Tuhan, dengan keunikan dan kebebasannya masing-masing. But, freedom does come with responsibility.

Individu zaman now harus menggunakan pernyataan eksistensi tersebut untuk menyebarkan pesan perdamaian dan cinta kasih, bukan pesan permusuhan dan iri hati. Jika kedua hal ini tidak berjalan secara bersamaan, maka media sosial akan menjadi wadah pemecah belah, dan individu zaman now tidak bisa menikmati kebebasannya.

Kedua, media sosial harus digunakan sebagai sebuah tempat di mana individu zaman now menyuarakan ide dan opininya secara bebas dan bertanggung jawab. Pertukaran ide dan opini di antara generasi zaman now adalah kunci daripada pembentukan wadah persatuan. Kunci tersebut terlihat dari sifat alamiah ide dan opini generasi zaman now sebagai generasi muda. 

Lalu, apa sifat alamiah tersebut? Hatta (2015:458) menyatakan bahwa pemuda masih murni jiwanya dan ingin melihat pelaksanaan secara jujur apa-apa yang telah dijanjikan kepada rakyat. Ini menunjukkan  tuntutan penegakkan keadilan sebagai natur dari ide dan opini generasi zaman now. Maka dari itu, sebagai akibat dari disuarakannya ide dan opini, media sosial juga harus digunakan sebagai corong tuntutan penegakkan keadilan dari generasi zaman now.

Keempat penggunaan media sosial sebagai wadah persatuan ini dapat digabungkan dalam satu konsep, yaitu penggunaan media sosial yang Pancasilaistis. Mengapa? Penggunaan media sosial untuk memanusiakan individu zaman now (sila kedua) mengakibatkan adanya tanggung jawab untuk menyampaikan pesan cinta kasih dari Tuhan Yang Maha Esa (sila pertama). Selain itu, penggunaan media sosial sebagai wadah demokrasi (sila keempat) membuat media sosial menjadi sebuah corong untuk menyuarakan keadilan sosial (sila kelima). 

Maka, ketika keempat penggunaan media sosial tersebut berjalan secara simultan, niscaya akan terbentuk sebuah mosaik berwarna-warni yang memiliki harmoni dalam satu kesatuan (sila ketiga), terbentuk dari gabungan berbagai individu zaman now dengan warna/identitas yang berbeda. Inilah hasil dari penggunaan media sosial yang Pancasilaistis, yaitu aktualisasi dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika, terbentuknya persatuan dalam perbedaan.

Ketika mosaik kebhinekaan itu sudah terwujud, lalu apa solidaritas yang akan muncul di antara generasi zaman now? Bagaimana solidaritas tersebut memengaruhi upaya generasi zaman now untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia?

Nantikan kajian kedua pertanyaan di atas pada bagian kedua artikel ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun