Mohon tunggu...
Rahma Dian
Rahma Dian Mohon Tunggu... Guru - Love writing and reading

Do something good it will be good for us. twitter: @dradikta | IG: dradikta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Keep Clean Our Country and Start Your Smile

3 Oktober 2016   11:48 Diperbarui: 3 Oktober 2016   15:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah membuang sampah pada tempatnya belum? Masih menggunakan tissue? Masih suka ngegas atau naik kendaran bermotor tujuan dekat? Atau masih malas memisahkan sampah? Semua pertanyaan tersebut membuat kuping sakit, panas dan malas ngejawabnya. Tapi apa gambar di atas masih membuatmu malas menjawabnya. Yup! aku akan mengajak kamu terbang, berhayal sedikit. Bayangkan gambar asri di atas penuh dengan sampah, tissue yang berhamburan, atau asap hitam, pasti butek banget kan? Nah aku mau berbagi seiris pengalaman buat kalian, teman – teman terkece.....

Sebenarnya aku cuek bebek soal lingkungan namun lama – lama perasaan tak nyaman hinggap juga. Harus menghirup asap tak sehat setiap berangkat kerja, melihat sampah penuh lalat dan tissue yang mulai memenuhi nafas kehidupan. Huhhh! Akhirnya terlahir solusi kecil – kecilan, solusi dimulai dari diri. Gini caranya sob!

Pertama, mulai rajin ngebuang sampah pada tempatnya. Ingat! Kalau sampahnya botol bekas minuman, hancurin dulu baru dimasukkan ke tempat sampah biar hemat tempat. Seperti ini nih!

dokpri
dokpri
Tumbuhkan niat buat misahin sampah plastik sama rumah tangga (yang bisa dibuat kompos). Terus komposnya buat apaan? Gampang! Kalau punya lahan lebih tanamin buah yang mudah hidup, seperti pisang. Tapi kalau nggak ada tempat, tanam bunga di pot juga boleh. Nah! Si kompos buat pupuknya biar tanamannya montok.

Gimana? Keren kan? Selain sampahnya manfaat, buahnya bisa dimakan, dan akar tanamannya juga menyimpan air...mantap pisan? Akhirnya yang lari ke TPA cuma sampah plastik doang!

Kedua, kurangi penggunaan tissue gih! Kenapa begitu, bukannya itu lebih praktis? Praktis tapi membawa bencana. Hah...seseram itu? Baca aja terus, biar kamu bisa menentukan tingkat bahayanya. Bahan baku utama tissue adalah kayu. Coba fikirkan, kalau sehari menggunakan 2 lembar berarti setahun sekitar 730 lembar. 

Pertanyaannya, berapa pohon yang harus ditebang untuk pembuatan tissue, pastinya banyak dong??? Kalau kebiasaan tersebut berlanjut, hutan kita akan semakin parah. Sekarang aja negeri tercinta kita telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72%. Parah banget kan? Ok, biar masa depan kita tak terancam, ganti kebiasaan pakai tissue dengan sapu tangan. Gak usah isin alias tak usah malu! Mulai besok bermigrasi ya...Less tissue Let’s go green!

Ketiga, ngegoes aja kalau mau pergi ke tempat yang dekat. Selain mengurangi asap kelam, itung – itung olahraga juga. Masih takut capek? Jangan! Angep aja semangat buat bikin berat badan ideal, cakep kan?

Itulah tiga hal yang pelan – pelan aku terapkan, demi senyum terindah, demi lingkungan bersih.

Nggak usah ngerasa berat, Sob! Ingat aja, sedikit kebaikan akan mendatangkan perubahan. Semangatin diri kalian seperti semangat Gerakan Budaya Bersih dan Senyum dan Kemenko Maritim. Keep clean our country and start your smile...

Oh ya...terima kasih buat penyelanggara lomba Gerakan Budaya Bersih dan Senyum dan Kemenko Maritim serta teman – teman yang sudah mampir...salam kompasiana...salam cinta damai, semangat go green..........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun