(Jakarta, 21/1/2022) Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 sudah memasuki minggu kedua pelaksanaannya. Pada minggu kedua ini, Mahasiswa peserta KKN di Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat mulai melaksanakan serangkaian program kerja yang dimulai dengan memberikan penyuluhan terkait pentingnya penerapan Protokol Kesehatan COVID-19 dengan baik dan benar kepada para Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Joglo.
Penyuluhan yang diberikan didasarkan pada kembalinya tren peningkatan angka kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta yang mencapai kurang lebih 2.000 penambahan kasus per 21 Januari 2022. Di Kelurahan Joglo sendiri juga sudah terdapat sejumlah warganya yang dilaporkan positif COVID-19 dan segera dirujuk ke Wisma Atlet atau Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan. Sejumlah tempat di Kelurahan Joglo, termasuk Kantor Kelurahan, pun sudah kembali membatasi kegiatan yang dilaksanakan secara luring untuk mencegah persebaran virus COVID-19 utamanya varian Omicron. Meskipun pembatasan pada kegiatan masyarakat sudah dilakukan, tentu masih terdapat beberapa pekerjaan yang tidak bisa dialihkan kepada sistem daring. Salah satunya ialah pekerjaan dari para PPSU. Oleh karena itu, sasaran utama penyuluhan ditargetkan kepada para PPSU yang masih harus bekerja dan terekspos keadaan di luar rumah sehingga mereka tetap dapat menjaga dirinya dengan menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19 dengan baik dan benar.
“Penyuluhan yang diberikan sangat baik dan jelas. Penyuluhannya juga telah membantu mengingatkan [akan pentingnya penerapan Protokol Kesehatan] COVID-19. Penyuluhan yang diberikan tentunya akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para PPSU, untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan” ujar salah satu PPSU sebagai partisipan penyuluhan. Selain itu, seorang warga Kelurahan Joglo juga berharap dengan adanya penyuluhan yang diberikan kepada PPSU, “kebersihan wilayah Kelurahan Joglo bisa tetap terjaga namun tidak ada dari mereka yang terkena virus COVID-19 sehingga tidak ada [warga Kelurahan Joglo] yang kemudian berpotensi untuk tertular dari mereka”. Penyuluhan yang diberikan kepada 30 PPSU Kelurahan Joglo tersebut diharapkan dapat membantu memberikan sedikit kontribusi dalam upaya penekanan angka kasus positif COVID-19 di Kelurahan Joglo, maupun DKI Jakarta.
