Mohon tunggu...
Raden RoroCevy
Raden RoroCevy Mohon Tunggu... Polisi - blog

bio

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi Covid-19 dan Akibatnya

20 April 2020   18:10 Diperbarui: 20 April 2020   18:14 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus Corona atau yang dikenal COVID-19 ini terus merajalela diseluruh dunia. Menurut data yang diambil dari worldometers.info, hingga saat ini (18/04/2020) tercatat sudah ada total sebanyak 2.252.651 kasus Virus Corona di dunia. Angka kematian (17/04/2020) akibat Virus Corona ini mencapai 154.331 kasus.

Daftar kasus Corona di seluruh Dunia:
Negara             Total Kasus           Angka Kematian
1. USA                 710.809                  37.196
2. Spanyol         190.839                 20.002
3. Itali                 172.434                  22.745
4. Prancis          147.969                 18.681
5. German         141.397                    4.352

Pemerintah telah berupaya keras dalam membatasi penyebaran Virus Corona dan juga menangani masyarakat yang terkena virus tersebut. Dapat dilihat dari upaya Pemerintah dalam melakukan penundaan seluruh penerbangan, menerapkan sistem Social Distancing, melakukan Rapid Test secara besar-besaran, hingga melakukan Lockdown disejumlah wilayah.

Akibat dari besarnya penyebaran Virus Corona yang mengharuskan Pemerintah melakukan Lockdown membuat turunnya ekonomi di Indonesia. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, bahkan dibeberapa negara besar lainnya. Penyebaran COVID-19 di berbagai negara dunia ini membuat perekonomian global semakin terpuruk.

Menurut organisasi kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), pertunbuhan ekonomi bisa turun menjadi yang terburuk. OECD juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2020 akan berkisar pada angka 2,4%.

Namun, apabila wabah ini terus menerus bertambah besar, makan pertumbuhan ekonomi dunia bisa tinggal di angka 1,5%.

“Lockdown besar-besaran akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi global. Tingkat produk domestik bruto (PDB) masih dibayangi ketidakpastian,” kata IMF dikutip dari CNN (15/04/2020).

Beberapa Negara seperti Amerika Serikat, China, Inggris, German, bahkan Jepang diperkirakan akan mengaami penurunan pertumbuhan.

IMF  mengatakan  jika dunia sudah memasuki gerbang krisis ekonomi yang parah. Setiap Negara harus berusaha untuk mengatasi pandemi yang sedang terjadi ini. Virus Corona atau Covid-19 ini telah banyak menelan korban jiwa juga membuat sebagian masyarakat kehilangan pekerjaannya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal tersebut adalah ramalan yang agak mengerikan. "Dan kita semua harus bersiap-siap menghadapinya," kata Sri Mulyani, Jumat (17/4/2020).

Sri Mulyani, yang juga mantan Direktur Bank Dunia, mengatakan sejumlah lembaga memangkas signifikan proyeksi perekonomian dunia dalam waktu yang singkat, akibat pandemi Covid-19 yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun