"Kehilangan itu ada setelah sesuatu itu tiada" katamu suatu ketika
".. dan hilang muncul karena ada rasa memiliki, kamu tau rasanya tak bisa bernapas beberapa detik? Seperti itulah.." Sambungmu kemudian.
"Betapa beruntung orang-orang yang tak mempunyai rasa kepemilikan atas apapun, karena tak akan ada celah waktu untuk dirajam hilang untuk kemudian sepi.."
Aku hanya diam memandang dirimu bercerita, sambil memandang kosong ke arah Terminalia mantaly, pohon favoritmu yang entah kapan dan oleh siapa seseore itu terpangkas habis, menyisakan tonggak tanpa daun.
Saat itu tanganmu masih bisa aku raih, aku rangkum dan menjaga kehangatannya berhari-haridi dalam pikiranku .. "yang tak pernah berhenti sibuk berkelana" katamu suatu waktu.
Hidup memang hanya berupa pengulangan, dan beberapa di antaranya kehilangan demi kehilangan.Â
"Aku tak pernah menghilangkanmu.."
Katamu singkat tak lama kemudian.. "Walau kamu tak ada niat lagi membaca aku.."
---
Taksa hanya terkesiap sesiang itu. Â Siang yang tak pernah sepanas siang-siang kapanpun.
"Arunika .."Â