Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Belajar dari Mengajar

20 Oktober 2024   06:56 Diperbarui: 20 Oktober 2024   06:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: linkedin.com

Tak jarang, aku menanyakan hal yang sama pada mahasiswa, beda kelas dan beda angkatan.  Pertanyaan pertama adalah siapa dosen yang cara presentasinya bagus.  Pertanyaan kedua, trus siapa lagi?  Pertanyaan selanjutnya adalah menanyakan bagaimana cara penyampaian materi oleh dosen yang dianggap mereka bagus tersebut.

Aku selalu senang dan ingin belajar pada orang yang penguasaan materi di depan publik sangat baik, komunikasinya bagus dan kadang menggunakan gestur tubuh dengan percaya diri.

Setiap kali mengikuti perkuliahan umum, pelatihan, pertemuan, rapat dan apapun yang melibatkan orang banyak dan pemateri, aku selalu memperhatikan presenternya.  Berharap bisa melakukan hal yang sama, mampu menyampaikan isi materi dengan baik saat mengajar.

Lebih tertarik lagi saat ada yang menyampaikannya dengan cara dan bahasa yang sederhana, namun mudah ditangkap dan dimengerti isi paparannya.

Aku pikir memang tak ada jalan lain selain belajar untuk itu.

Sebenarnya proses mengajar pun, harus melalui tahap belajar juga.  Aku berusaha membaca bahan yang ingin disampaikan.  Membuat bahan paparan sesingkat mungkin, namun juga berusaha bisa menjelaskannya dengan singkat, gamblang dan jelas di kelas.  

Menyampaikan dengan analogi dan contoh praktis kadangkala lebih efektif.  Terlebih contoh yang sedang up to date. Dan mengetahui kondisi dan latar belakang lawan bicara tentu saja adalah keharusan.  Biar yang diobrolkan nyambung.

Masalah komunikasi ini memang selalu terlihat simpel dan mudah secara teori.  Nyatanya tetap saja membuat deg-degan saat mau memulai berbicara, apalagi jika harus menggunakan referensi yang valid.

Jadi begitulah.  Beruntunglah orang-orang yang bisa terus belajar dan mengasah pikirannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun