Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Inertia Velocita

16 Oktober 2024   11:34 Diperbarui: 27 Oktober 2024   06:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. memutar

Siang sedang panas-panasnya, tigapuluh dua derajat yang tak biasa.  Dua sosok itu duduk berusaha menikmatinya di bawah delonix  yang menggugurkan beberapa kuntum merahnya ke bumi. Taksa bersila, Arunika menyilangkan kedua kakinya.

".. kamu masih ingat prinsip inersia?.."  tiba-tiba saja Arunika bertanya, sembari mencabut anak daun rumput di sela duduk mereka.

".. Newton pertama, kenapa gitu?.." Taksa menjawab sebisanya, sembari mengingat-ingat mata kuliah Fisikanya yang harus diulang lagi tahun depan.

".. kita ini apakah wujud dari hukum itu?"  Seperti tanpa beban saja tanya itu.  Taksa mengerutkan keningnya, mendelik ke arah gadis yang memang suka semua-maunya menginterpretasikan apa yang ada dalam pikirannya, tanpa ada peringatan apa-apa, kapan pun dia mau.

".. aku pusing, jelaskan aja gitu.." sahutnya singkat.  Yang ditanya malah menatap jejatuhan bunga merah yang dihepas angin lewat.

"Semua sudah pada tempatnya yang tepat di dunia ini.  Aku membacanya begitu.."

"Kecuali ada sesuatu yang menggerakkannya?'

"Iya.  Jadi, menurutmu, kita ini inersia?.."

"Awalnya begitu, sampai ada velocita.." 

Gantian Arunika yang mengernyitkan keningnya.

"Maksudmu?"

Yang ditanya hanya senyum-senyum saja. Tapi pikirannya kembali, ke satu scene saat dirinya malam-malam kehujanan dan minta izin berteduh dengan gadis yang ada di sampingnya.

"Hey.." Ada satu kaki yang menyentuh pelan kakinya.  Taksa tak peduli, seakan-akan menikmati lorong waktu dalam ingatannya.

(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun