Gantian Arunika yang mengernyitkan keningnya.
"Maksudmu?"
Yang ditanya hanya senyum-senyum saja. Tapi pikirannya kembali, ke satu scene saat dirinya malam-malam kehujanan dan minta izin berteduh dengan gadis yang ada di sampingnya.
"Hey.." Ada satu kaki yang menyentuh pelan kakinya. Â Taksa tak peduli, seakan-akan menikmati lorong waktu dalam ingatannya.
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!