Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Tentang Aku-nya Jingga

30 Juli 2024   09:56 Diperbarui: 30 Juli 2024   09:57 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era 90-an rasanya masa jaya-jayanya dunia musik, baik musik barat maupun dari dalam negeri sendiri.  Segala aliran musik mengalami titik kulminasinya di masa itu.

Indonesia sendiri sedang ramai dengan lagu-lagu pop dan rock, ditandai dengan kemunculan album pertama dari band Slank  di awal tahun 1990 dan dilanjutkan album Dewa 19 di tahun 1992 yang  seakan menjadi pionir bagi band dan penyanyi lain dengan genre serupa selama bertahun kemudian.

Hanya ada beberapa band dan penyanyi yang mempunyai corak musik yang agak berbeda, diantaranya Kla Project yang sejak album pertamanya di tahun 1989 berhasil mempertahankan aliran pop new wave yang terasa jauh lebih modern.  Apalagi dengan adanya permainan synthesizer dan beat lagu yang agak di luar pakem.

Slank, Dewa dan Kla Project tentu saja selain mempunyai ciri khasnya masing-masing, juga memproduksi banyak lagu hits di tiap albumnya.  Bertolakbelakang dengan satu band yang juga tak kalah unik, yang hanya menghasilkan satu album sepanjang karir bermusik mereka dan hanya ada satu hits yang masih saja terdengar nyaman sampai sekarang.

Namanya Jingga, yang jumlah personilnya tak kalah unik. Hanya terdiri dari dua orang: Fe Utomo dan Therry Mully.  Hal yang sangat tak lazim di masa itu. Grup musik yang terbentuk di tahun 1995 ini pun akhirnya bubar dua tahun kemudian.

Satu album, satu hits.  Sangat luar biasa sekali.

Aliran musik mereka mungkin mengingatkan pada Kla project, tapi dalam versi mini.  Memberdayakan musik elektronik semaksimal mungkin namun tetap terasa sangat apik.

Hits mereka berjudul Tentang Aku.

Lagu yang sederhana, bernada puitis dan berkisah tentang kepasrahan itu tak panjang. Hanya beberapa bait, dan ada beberapa bagian yang diulang-ulang.  Tapi entah kenapa nadanya terasa menenangkan, dan nadanya tetap terasa menyenangkan sampai sekarang saat didengar ulang.

Lagu itu juga sempat di remake oleh beberapa artis, salahsatunya adalah Andien.  Kemudian juga dijadikan soundtrack dalam film  Aruna dan Lidahnya di tahun 2018 dan dinyanyikan kembali oleh Fe.

Bagi aku pribadi, lagu ini mengingatkan kembali kenangan saat masa-masa kuliah, dimana hiburan di saat rehat dari kegiatan adalah memanjakan telinga dengan audio yang didengarkan dengan perantara pita kaset.  Kemewahan hakiki di masa-masa itu.

sumber gambar: museummusikindonesia.id
sumber gambar: museummusikindonesia.id

Selain terkadang berusaha mempraktekkan ulang lagu-lagu yang dibawakan musisi saat latihan band, tapi tetap jua lagu Tentang Aku yang dibawakan Jingga tak pernah bisa ditiru.  Terlalu mewah, modern dan agung untuk ditiru dan dibawakan di studio musik rental dengan teknologi pas-pasan.

Jadi itulah salah satu one hit wonder di negeri ini yang pernah jaya dan masih saja menyenangkan untuk dinikmati sampai sekarang, coba saja dengar..


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun