Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Internet Satelit Untuk Pelosok yang Jaringannya Sulit

1 Juni 2024   09:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   09:05 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: presse-citron.net

Sewaktu saya bekerja di Kecamatan Aranio, salah satu wilayah di Kabupaten Banjar yang sebagian besar masuk dalam kawasan hutan lindung, ada kejadian dimana sejumlah siswa dan didampingi beberapa guru menginap di kantor kecamatan. Iya menginap di kantor, sebagian di aula, sebagian lagi di rumah dinas camat.

Mereka juga membawa seperangkat komputer.  Ternyata itu untuk ujian berbasis internet.  Saya lupa ujian apa namanya.

Sampai sekarang ada beberapa desa wilayah di Kecamatan yang infrastrukturnya masih terbatas. Jangankan internet dan jaringan telepon, akses menuju desa saja sebagian besar masih menggunakan jalur air.  Itu karena sebagian besar lokasi desa terpencar di sekeliling waduk Riam Kanan, sumber PLTA di Kalimantan Selatan.

Memang ada beberapa desa yang bisa mengakses internet, lewat jaringan internet swasta.  Itu juga menurut pengakuan masyarakat adakalanya kecepatan jaringannya tidak stabil.  Dengan segala keterbatasan itulah masyarakat mengakses jaringan internet dengan voucher berbasis waktu.

Terkecuali jika ada hal yang memerlukan jaringan internet yang stabil, seperti saat ujian sekolah tersebut.  Hal yang merepotkan sekolah, murid dan guru-gurunya, demi melaksanakan amanah ujian dari pemerintah.  Mereka pun akhirnya ujian di ruangan PKK selama beberapa hari.

Adanya inovasi berupa jaringan internet via satelit bernama Starlink tentu saja merupakan angin sejuk bagi masyarakat yang jauh dari koneksi internet stabil seperti di perkotaan.  Utamanya untuk menunjang pembelajaran dan informasi untuk masyarakat, juga tentu saja untuk komunikasi.  Karena sekarang aplikasi untuk pemerintah desa pun sebagian besar menggunakan jaringan internet untuk sistem pelaporannya.

Tanpa memerlukan jaringan kabel yang terbatas, tentu saja fleksibilitas jaringan internet itu sangat membantu untuk masyarakat.  Walau mungkin untuk beberapa kalangan, harga yang ditawarkan cukup tinggi, tapi rasanya sepadan dengan kecepatan yang ditawarkan, serta tentu saja kelebihan fleksibilitasnya tersebut.

Inovasi Elon Mask tersebut patut diapresiasi, sih.  Menggunakan satelit sendiri untuk membangun jaringan internet di seluruh dunia itu cerdas sekali.  Di Indonesia malahan ujicoba awal juga dilakukan di wilayah Ibukota Nusantara (IKN), jadinya secara langsung membantu koneksi internet di sana.

Walaupun tak lama setelah Starlink diluncurkan di Indonesia, muncul resistensi dari beberapa pebisnis jaringan internet dengan tuduhan persaingan pasar yang tak sehat. Rasanya hal tersebut tak perlu dilakukan, toh pihak Starlink juga beroperasi secara legal dan memenuhi syarat yang diperlukan. 

Toh, semua ada pangsa pasarnya tersendiri.  Bagi yang hidup di area perkotaan dan sekitarnya yang koneksi internetnya sangat stabil, tentu lebih murah berlangganan internet konvensional.  Pakai jaringan handphone yang sekarang sudah 5G pun lebih dari cukup.  Bahkan untuk di daerah remote yang jauh dari pedalaman pun tak semua mampu memasang jaringan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun