Tulisan yang bagus menurutku adalah hasil kombinasi bacaan, pengamatan fenomena dan merumuskan pemikiran secara terstruktur. Â Selain itu harus rajin memeriksa dan memperbaiki tulisan yang telah tersusun. Â Baca ulang, cek ulang kemudian cek ulang.
Masalahnya saya tak serajin itu. Makanya menurutku masih jelek. Â Sejak bergabung menulis di Kompasiana pada 24 September 2022, artinya nyaris dua tahun sudah, secara kuantitas jumlah tulisan cukup banyak, yaitu sejumlah 552.
Tapi lihat kualitasnya, dari sejumlah itu, hanya 400 tulisan yang menurut admin layak tayang menjadi pilihan. Kemudian dari 400 itu hanya ada 19 yang terpilih menjadi Artikel Utama.
Aku menyadari memang gaya menulis sejak dulu rajin ngeblog, terus terbawa sampai sekarang. Menulis semaunya, tanpa draft, membiarkannya mengalir di kolom Tulis Artikel.  Seringkali tanpa dicek ulang lagi setelah publish.  Terkecuali ada penulisan yang salah dan benar-benar mengganggu.
Terus terang aku kagum dan senang melihat para penulis di sini yang rasio antara jumlah total tulisan dan tulisan terpilihnya begitu baik. Â Artinya dari sekian banyak tulisan, nyaris semua masuk kategori pilihan bahkan ada yang nyaris semua tulisannya bernas sehingga sering terpilih jadi artikel utama.
Begitulah cara aku menilai tulisan-tulisan bagus yang aku temui dan sering aku baca, walau seringkali sungkan untuk berkomentar. Â Hal itu karena banyak tulisan yang tak aku mengerti secara utuh dikarenakan kekurang pengetahuanku.
Dan begitu pula aku menilai kualitas tulisan-tulisanku sampai titik ini. Toh, walaupun begitu, aku tak kapok-kapok dan terus berusaha menulis tentang apapun. Tentang pengalaman hidup, tentang perjalanan, tentang protes akan kebijakan pemerintah, tentang apapun.
Entahlah ada faedahnya atau tidak untuk yang mampir dan mungkin iseng membaca tulisanku sedari baris awal sampai akhir. Paling tidak, sebagai bahan refleksi akan pikiran yang berputar-putar di dalam otak dan mendesak untuk dituliskan, di mana saja. Di aplikasi notes hape, di lembaran kertas saat rapat, di apdetan status sosial media, di blog, ataupun di Kompasiana sini.
Semoga saja aku bisa terus menulis, dan bisa terus bisa rajin membaca dan menceritakannya kembali menurut versi pemikiranku. Â Demikianlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H