Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Catatan Berjalan Kaki di Setengah Sepuluh Pagi

25 April 2024   15:57 Diperbarui: 25 April 2024   16:00 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada undangan rapat di kantor tetangga, jadwalnya jam sepuluh pagi.  Jadwal yang jeleknya memuat suudzon karena biasanya molor setengah sampai satu jam dari jadwal resminya.  Tapi tetap saja memutuskan untuk datang tepat waktu.

Melihat di peta, ternyata jarak antar kantor cuma sekitar 1,1 km.   Tampaknya agak merepotkan jika jarak segitu ditempuh dengan mobil, apalagi masalah parkir yang terbatas karena masuk dalam wilayah kantor kepala daerah.

Akhirnya menetapkan hati untuk berjalan kaki saja.   Walau suhu jam setengah sepuluh itu sudah sekitar 32 derajat celcius.  Untungnya pepohonan di pedistrian masih cukup banyak dan membantu menyemburkan udara segar hingga panas bisa teredam.

Jejeran Samanea saman atau pohon trembesi berhasil menyaring cahaya matahari yang mulai menyalak di sisi timur.  Ditambah lagi beberapa tajuk glodokan tiang (Polyalthia longifolia) yang berbaris di sisi barat cukup membuat iklim mikro terjaga.

Menyenangkannya berjalan kaki, bahkan dalam jarak yang cukup pendek, rasanya menyegarkan dan menyenangkan bagi mata dan juga kepala. Banyak yang bisa dilihat dan ditangkap dalam jarak dekat.  Semisal bagaimana penutup got yang terdiri dari las-lasan besi yang jaraknya sangat jarang.  Sangat tidak bersahabat dan berbahaya untuk akan kecil, bisa terperosok.

penutup got yang cukup berbahaya (dokpri) 
penutup got yang cukup berbahaya (dokpri) 

Melihat bekas lubang yang ada, rasanya dulu penutup got di trotoar itu berupa besi cor bulat. Namun sepertinya liur jahat maling berhasil melenyapkannya entah kapan.  Sekan-akan semua besi diatas muka bumi adalah hak miliknya.  Sialan, memang.

Tapi perjalanan toh harus dilanjutkan, tak terasa tak sampai sepuluh menit sudah setengah jarak ditempuh.  Artinya kurang dari 1 kilometer lagi akan sampai tujuan.

Kombinasi langit biru benar-benar mengalihkan fokus akan udara yang telah terasa hangat.   Tak terasa melewati salah satu landmark Kota Martapura.  Peninggalan pemimpin daerah terdahulu berupa gerbang beton di kanan jalan yang menyerupai  Acr de Triomphe, atau menyerupai tugu Simpang Gumul Kediri?

Melewati gerbang menyerupai Acr de Triomphe (dokpri) 
Melewati gerbang menyerupai Acr de Triomphe (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun