Walaupun terengah-engah, akhirnya tanjakan dengan elevasi lumayan itu berhasil dilewati. Â Tapi sesampai pertigaan ujung tanjakan langsung berbelok ke kanan menuju jalan raya untuk balik ke arah kota Jogja. Â Padahal kalau belok ke kiri, itu menuju tempat wisata gunung purba Nglanggeran yang rencananya akan didatangi lagi lain waktu, sampai akhirnya belum kesampaian kesitu sampai sekarang.
3. Mubeng Merapi
Sebagian kisah mengeliling jalan raya yang memutari Gunung Merapi ini telah saya ceritakan di tulisan sebelumnya. Â Saat itu sehari menjelang HUT RI ke 69. Â Start jam 8 pagi, kumpul di lapangan Ndegung, melewati Muntilan kemudian terus menuju Selo dan akhirnya istirahat di ruas jalan antara Merapi dan Merbabu.
Saat itu sering berpapasan dengan para (calon) pendaki yang ingin mendaki gunung menjelang hari proklamasi. Â Bedanya mereka naik sepeda motor, kami berempat hanya menanjak pelan naik sepeda besi.
Pulang dari tempat istirahat sekitar sore hari, pas udara sedang dingin-dinginnya,  sampai akhirnya bersyukur saat itu memakai windbreaker yang sagat membantu melindungi dari hawa dingin.  Apalagi saat turunan menuju arah Klaten.
Sungguh perjalanan yang tampaknya sulit untuk dilupakan dan juga diulangi. Â Kisah lain tentang perjalanan kami itu bisa dibaca di blognya mas Radith.
4. Â Mencari Mata Air Bebeng, Klangon
Nah,kalo soal ini telah diceritakan di tulisan sebelumnya dan juga di blognya mas Wijna.