Tak ada cara lain untuk mengatur finansial biar tak sial, selain merencanakannya dengan matang. Â Apalagi di kala bulan ramadan, yang seringkali justru bikin kantong bolong gara-gara napsu.
Padahal tujuan sebenarnya puasa adalah untuk menahan diri dari hawa napsu. Â Napsu apapun, termasuk napsu untuk melahap apapun menjelang berbuka di kala magrib tiba.
Rasanya perihal makanan itulah yang membuat suasana dompet tak terkendali. Rasanya semua makanan terasa enak dan nikmat. Â Jadinya melihat makanan apapun inginnya dibeli, inginnya diborong. Â Padahal kapasitas perut sangatlah terbatas. Â Jadinya kadangkala makanan yang sudah terlanjur dibeli jadi terbuang percuma.
Perencanaan keuangan di bulan ramadan tentu saja baiknya di awal bulan puasa. Â Idealnya demikian. Â Pengaturan menu makan untuk berbuka dan sahur yang paling penting. Â Bagusnya tentu saja mengikuti komposisi makanan yang sehat, Â empat sehat lima sempurna tepatnya. Â Tambahannya paling cuma kurma sahaja.
Kalau menu selama sebulan sudah diatur, bisa diperkirakan berapa yang budget yang harus dikeluarkan per bulan, tentunya di luar anggaran lain-lain seperti untuk tagihan listrik, logistik dapur dan lain-lain.
Selain itu juga usahakan ditambah anggaran cadangan untuk sumbangan takjil ke mesjid, untuk buka bersama, atau apapun yang sifatnya tak terduga. Â Satu hal lagi yang patut direncanakan, yaitu anggaran untuk beli baju baru untuk lebaran. Â Bagian yang terakhir ini yang tak kalah penting soalnya. Â Tak cuma untuk pribadi, kadang justru untuk keluarga dan sanak famili.
Kemudian, tentu lebih elok. Â Semua perencanaan belanja, memperhatikan sisi pendapatan pula. Â Kudu imbang. Â Jangan sampai minus. Â Apalagi sampai harus meminjam.Â
Intinya yang jelas, kembali ke tujuan semula. Bahwa puasa adalah menahan napsu, utamanya menahan napsu belanja (yang berlebihan). Â Demikianlah. Â Semoga tulisan ini berfaedah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI