Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Blusukan Menyusuri Bantaran Sungai Kemuning Banjarbaru

10 Februari 2024   16:10 Diperbarui: 11 Februari 2024   13:55 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dinding rumah warga Kampung Pelangi (dokumen pribadi) 

Kota Banjarbaru yang resmi menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan sejak tahun 2022, adalah kota kecil seluas 305,2 kilometer persegi.  Walaupun tak seberapa luas, banyak hal yang menarik untuk dijelajahi di sini.  Selain tata kota yang cukup teratur karena hasil perencanaan Kepala Departemen PU pada tahun 1952, yaitu Van der Pijl yang seorang arsitek lulusan Universitas Leiden.  

Kota ini terkenal asri karena masih banyak pohon rindang yang tetap dipelihara, karena itulah sekujur kota terasa nyaman karena oksigen yang masih berlimpahdi setiap sudut kota.  Selain itu karena wilayahnya termasuk relatif lebih tinggi dibanding daerah lain di Kalsel, air tanah dan sungai yang melintasi kota ini masih relatif jernih.

Ssalah satu sungai ikonik yang membelah Banjarbaru adalah sungai Kemuning.  Membujur dari timur ke barat kota, melewati perkampungan tengah kota, melintasi beberapa jalan, dan yang paling menyenangkan sepanjang sisi sungainya bisa dilintasi,dengan berjalan kaki maupun bersepeda- hal yang sering saya lakukan saat menyusuri bantaran sungai Kemuning.

Uniknya kalau ingin menyusuri sungai Kemuning, bisa dimulai dari dua titik yang berada di dekat jembatan kembar.  Disebut begitu karena di titik hulu sisi timur maupun di arah hilir di bagian barat, di muara bantaran sungai adalah dua jembatan yang bentuknya sama persis dan dibangun bersisian.

Jarak antara dua titik jembatan kembar itu sebenarnya tak seberapa jauh, kira-kira sejauh 3,5 kilometer saja. Namun banyak yang bisa ditemui sepanjang bantaran sungai.  Sepintas saat menyusuri pinggiran sungai yang tak seberapa lebar itu, mengingatkan akan selokan Mataram di Jogja.  

Jika memulai penyusuran dari arah barat, itu artinya memulainya tak jauh dari jembatan kembar yang berada di daerah Loktabat.  Patokannya jelas, karena ada di sisi selatan jalan besar ada tulisan Kemuning yang cukup besar di sisi pohon besar. Dari sini jalan di sisi sungai dirapikan dengan bata press, yang terpasang merata nyaris di sepanjang bantaran.

Kira-kira beberapa ratus meter dari situ, terdapat salahsatu bangunan landmark kota Banjarbaru, yaitu menara berbentuk segititiga yang berwarna warni.  Sesuai namanya,menara ini memiliki beberapa anak tangga sampai di bangunan puncaknya.  Dari situ bisa dilihat dan dinikmati area sungai Kemuning dan sebagian besar sudut kota Banjarbaru.

menara segitiga warna (dokumen pribadi)
menara segitiga warna (dokumen pribadi)

Menariknya, rumah warga di kiri kanan sungai rata-rata adalah bagian belakang atau bagian dapur.  Jadi rasanya unik melihat sepanjang jalan yang biasanya cukup sepi karena bukanlah bagian teras rumah yang terlihat.  Terkecuali menjelang jalan Kemuning yang ada di bagian tengah,  yang arah utaranya mengarah ke pasar lama dan pusat kota. 

gerbang di sisi jalan Kemuning (dokumen pribadi)
gerbang di sisi jalan Kemuning (dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun