"..seminggu lagi.."
Dua kata itu menggantung, selama lebih dari tiga belas menit. Â Menggumpalkan waktu tanpa ada yang bisa mencegahnya. Â Aksara pun hanyar bisa diam, menunggu kelanjutan kalimat Rindu, walau dia bisa menduga-duga apa yang akan dikatakan perempuannya.
"..berapa lama,sebenarnya, Ra?"
Aksara memegang telapak tangan Rindu yang terasa lebih hangat dari biasanya, berusaha menenangkan apa yang pikiran perempuannya alirkan ke aliran darah di kedua telapak tangannya. Â Ada gelisah yang terbaca..
"Cuma seminggu, itu pun kepotong waktu perjalanan. Â Sedari Jogja harus transit dulu di Bandara Supadio, sebelum naik pesawat baling-baling ke Kapuas Hulu.."
Rindu hanya diam menyimak. Â Aksara melanjutkan rencana perjalanannya ..
".. dari situ, katanya harus naik mobil lagi ke Betung Kerihun, sebelum nanti lanjut lagi ke Sentarum, dan rencana semalam ke Badau, mungkin menyeberang ke Malaysia.."
"Ngga usah menyeberang border, ya?" Â Tiba-tiba Rindu memotong.
"Kenapa, Ri?"
"Kelamaan, acara nyeberang itu cuma rencana tambahanmu saja, kan?" Â Rindu tahu sekali keinginan lelakinya, dan menghormatinya, Â namun entah kenapa kali ini dia merasa itu adalah hal yang sebisa mungkin ditiadakan saja.