Proses transformasi Alana menjadi Sri Asih inilah yang mungkin sedikit membingungkan, tidak seperti Gundala yang jelas-jelas mendapatkan kekuatannya dari petir. Â Alana tiba-tiba saja mendapatkan informasi bahwa dia adalah titisan seseorang berkekuatan super di masa lampau.
Seperti juga kisah superhero lainnya, akhirnya tentu bisa ditebak, yang tak pernah saya duga adalah, kemunculan Dian Sastrowardoyo, Maudy Koesnaedi dan Najwa Shihab sebagai cameo dalam film ini.
Yang sedikit mengganggu mungkin adalah kekuatan yang dimiliki oleh Sri Asih yang tidak fokus pada satu kekhususan, kekuatannya bisa dibilang gabungan kekuatan Superman, Flash dan Wonder Woman, walau teknologi yang digunakan dalam film ini bisa dibilang sudah cukup bagus, tapi juga tak bisa menutupi kekakuan dalam adegan perkelahian. Â Adegan pertarungan yang tidak smooth terasa cukup mengganggu, seakan-akan ada jeda yang cukup lama saat perpindahan gerakan. Â Koregrafi adegan pertarungan sepertinya memang pe-er yang harus dituntaskan Jagat Bumilangit jika ingin film-film selanjutnya ingin lebih sukses.
Walaupun demikian cerita ini masih bisa dinikmati, kok. Â Terutama akting Pevita Pearce yang cukup bagus memerankan Alana yang sejatinya adalah seorang petarung, lengkap dengan badan liat dan cukup berotot hasil latihan fisiknya selama ini. Akting Jefri Nichol sebagai wartawan idealis pun cukup bagus, juga kemunculan Unique Priscilla sebagai komandan polisi yang tunduk dengan kekuasaan juga menarik.
Akan tetapi sungguh, bagian akhir dari film ini yang malah menjanjikan, penampakan Chico Jericho sebagai tokoh Godam di pertengahan kredit film malah terlihat keren dan membuat penasaran. Walau katanya yang mau tayang sebentar lagi justru tokoh lainnya, yaitu Virgo.
