Pernah naik kapal? Seberapa besar? Berapa lama? Dan sudah pasti tinggal duduk tenang, atau rebahan sementara yang mengemudikan kapal tentu saja sang kapten yang berpengalaman.Â
Saya sendiri paling lama naik kapal laut cuma selama kurang lebih 24 jam, menyeberan dari Surabaya menuju Banjarmasin, kapal yang cukup besar pun saat badai terasa mengerikan, terombang ambing ombak sampai bikin pening.
Bayangkan jika perjalanan di tengah laut dilakukan sendirian, tanpa bantuan siapa-siapa, selama 201 hari, kurang lebih sepanjang 40 ribu kilometer dan dilakukan oleh seorang cewek remaja yang bahkan usianya masih 16 tahun. Â Hanya dua kata yang pantas menggambarkan kelakuannya itu: berani dan edan!
Itulah kesimpulan yang saya ambil setelah menonton film yang diadaptasi dari buku yang ditulisanya tentang kisah nyata perjalanan seorang Jessica Watson mengelilingi lingkar bumi sendirian dengan kapal kecil sepanjang 10,23 meter yang diberinama Ella's Pink Lady. Â Â
Berlayar dari Sydney sejak 18 Oktober 2009 dan setelah kurang lebih tujuh bulan melewati Selandia Baru, Fiji, melintasi garis khatulistiwa sampai ke daerah Afrika, melewati samuder Atlantik dan Hindia sampai akhirnya tiba kembali ke pelabuhan yang sama pada tanggal 15 Mei 2010.
Di film digambarkan bagaimana keraguan publik terhadap kemampuannya, karena saat uji coba tak sengaja melakukan kesalahan akibat tertidur selama kurang lebih 5 menit, sampai-sampai konon pemerintah Australia akan membentuk RUU yang akan melarang Jess, nama panggilannya, untuk bisa berlayar kembali mewujudkan obsesinya yang terbentuk sejak usia 12 tahun.
Akhirnya segala persiapan kembali dilakukan untuk melakukan perjalanan, sebelum Undang-Undang yang kemungkinan melarang rencana perjalanannya terwujud. Â
Untungnya seluruh anggota keluarganya mendukung keinginan gilanya berlayar keliling dunia tersebut, terkadang diselingi bagaimana kecemasan ayah, ibu, EMily, Tom dan Hannah ketiga saudaranya yang menunggu kabar dari Jessica melalui sambungan telepon satelit, satu-satunya sarana komunikasi yang diperbolehkan untuk dipakai, karena perjalanannya juga untuk memenuhi rekor yang akan dipecahkannya.
Tentu saja bagian menarik dari film ini adalah gambaran bagaimana mengatasi perjalanan solo di atas kecil di tengah samudera yang kadang tak bisa ditebak kebuasannya, termasuk saat obak menggila atau bahkan saat tiada ombak sama sekali, saya sendiri tak bisa membayangkan bisa melakukannya, karena jelas sekali diperlukan pengetahuan navigasi yang sangat baik untuk megarungi laut sejauh itu.