Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bullet Train": Hikayat Takdir di Kereta Cepat

5 Februari 2023   06:30 Diperbarui: 5 Februari 2023   06:39 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah film yang lagi-lagi tak dianjurkan untuk ditonton pemirsa di bawah umur, soalnya penuh darah dan bagian tubuh yang terpotong secara eksplisit, walaupun banyak unsur komedi bertebaran di sepanjang film.  Film yang tak begitu baru tapi juga tak begitu lama, rilis di pertengahan tahun 2022 kemarin.

Takdir mempertemukan semua tokoh di film yang berdasarkan novel berjudul asli Maria Beetle karangan Kotaro Isaka di tahun 2010.  Tokoh utamanya tentu saja Ladybug yang diperankan oleh Brad Pitt yang diberi tugas oleh seorang perempuan via telepon untuk mengambil koper yang dibawa oleh dua bersaudara Lemon dan Tangerine.  

Penamaan tokoh dalam film ini memang unik dan menjadi masalah tersendiri bahkan oleh penyandang nama bersangkutan, karena nyatanya itu adalah nama samaran.  Ladybug sendiri selalu merasa tidak beruntung dalam aksinya tapi selalu dipatahkan oleh wanita penelepon yang mengatakan betapa beruntungnya sebenarnya dirinya. Nyatanya Ladybug memang selalu beruntung dari awal masuk kereta di Tokyo sampai akhirnya terpaksa finish di Kyoto.  

Dalam kereta terjadi perkelahian yang memercikkan darah dimana-mana, dan menggunakan apapun untuk berkelahi, dari pistol, pisau, sampai koper dijadikan senjata.  Bayangkan saja epiknya perkelahian di atas shinkansen yang kecepatannya bisa di atas 300 km/jam.  Kereta cepat yang cuma singgah satu menit di setiap stasiunnya, selalu gagal menurunkan tokoh-tokoh utamanya, sampai akhirnya harus bertemu juga dengan musuh utama yaitu White Death di stasiun tujuan paling akhir.  Walaupun nyatanya itu bukanlah tujuan akhir sebenarnya.

Walaupun cerita utamanya adalah pesan dari White Death untuk mencuri koper berisi benda berharga serta Kimura sebagai tawanan, nyatanya latar belakang semua tokohnya adalah saling berkaitan, takdir yang mempertemukan mereka bertemu, bertarung dan berusaha keluar dari kematian di sepanjang perjalanan, termasuk bertemu cewek sok polos yang berjuluk The Prince yang ternyata sungguh tak sepolos yang dikira.

Di antara semua tokoh cerita di Bullet Train, ada satu tokoh penghubung takdir yang menarik yang juga dijadikan salah satu tokoh utama dalam kisah takdir tersebut, yaitu sebotol air mineral.  Jenius sekali penulis novel yang dijadikan film ini, plotnya saling membelit namun menghibur dan selalu ada kejutan dalam alur ceritanya, termasuk tentu saja tokoh yang akhirnya muncul di akhir film.

Gaya perkelahiannya tentu saja mau tak mau mengingatkan pada dwilogi Kill Bill yang tak kalah berdarah-darah, namun Bullet Train ini adalah versi cepat dan dark comedy-nya alih-alih serius seperti Kill Bill.  FIlm apik ini wajib ditonton untuk yang sudah cukup umur tentu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun