Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Solstice

20 Januari 2023   22:11 Diperbarui: 20 Januari 2023   22:27 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dari metoffice.gov.uk

Perjalanan yang diawali dengan riang pun, belum tentu akan terus melebar senyum sampai tujuan.  Kita hanya bisa mengira-ngira dan berharap semua akan baik-baik saja.

Tapi inilah hidup, yang masih memijakkan kaki di bumi, sesekali menengadah ke langit sambil menarik napas panjang, berharap semua lelah dan luka akan terguyur hujan yang seringkali pun turun semau-maunya.  Semuanya sangat jauh dari bayang-bayang.

Mungkin baiknya disederhanakan saja: bahwa waktu serelatif apapun adalah tetap singkat adanya.  Matahari terbit yang jingga hanya sebentar, sore yang jingga cuma sekejap.

Kenapa tidak dinikmati saja selagi indahnya ada?  Sebelum terlambat dan kesadaran terabaikan.  Jangan tunggu tenggelam, jangan tunggu hilang.  

..dan jangan sampai semua yang ada berubah menjadi rindu dan luka yang membakar nadi dan hari-harimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun