Biasanya sih, bakar-bakaran daging seringnya dilakukan saat hari raya kurban, maklumlah daging sapi dan kambing biasanya lumayan banyak stoknya di kulkas. Â Acara bebakaran pun cukup dilakukan di depan rumah, dengan panggangan dan kompor gas portabel, walaupun kadang-kadang tetap saja mengangut tabung gas di dapur ke pelataran rumah.
Paling mudah tentu saja bikin sate, apalagi sekarang gampang sekali menemukan yang jualan tusuk sate, murah pula. Â Tinggal menyediakan potongan daging, kecap, minyak goreng, dan bumbu untuk bakar-bakar, beres sudah.
Di luar waktu itu, sesekali juga ada momen untuk bebakaran, dan itupun sekarang juga relatif lebih mudah sejak bermunculannya kedai-kedai yang menjual berbagai macam makanan beku. Â Kami biasa iseng menyebutnya frozen-frozenan untuk frozen food. Â
Tak cuma menjual berbagai jenis daging yang sudah diiris tipis-tipis, ada pula sosis, dan entah apa lagi yang bisa dibakar, juga tentu saja di sana dijual bumbunya pula. Â Yang paling umum dan enak tentu saja jenis bumbu blackpepper.
Kebetulan panggangan portabel yang dimiliki juga ada yang untuk memanggang daging-daging tipis itu, duh apa sih istilah daging slice itu. Â Tinggal celupin bumbu, panggang, beres dah.
Sekarang tampaknya yang lagi hits adalah daging tipis berbumbu ala Korea, ada yang jual sudah dalam irisan tipis dalam kotak yang isinya sekitar 500 gram sampai 1 kb dan sudah berbumbu. Â Itu lebih praktis lagi, tak perlu waktu lama untuk menikmatinya, tapi tentu saja menikmatinya tak perlu pakai soju, cukup pakai teh hangat, dan tawar tentu saja.
.
(yang saya bingung sebenarnya dari tadi magrib ingin memasukkan foto, tapi dibilanginnya penamaan kepanjangan, direname trus diupload ualang tetap saja pesannya sama, mencoba pakai foto lain tetap saja tak mau, ada apa pula dengan server kompasiana ini malam..)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H